Suara.com - PT Pertamina International Shipping (PIS) dan PT PAL Indonesia siap berkolaborasi untuk memajukan industri maritim nasional sekaligus mendukung rencana penguatan armada.
Kolaborasi sinergis ini sejalan dengan komitmen PIS untuk memprioritaskan industri dalam negeri, sekaligus menjaga keamanan pasokan energi nasional.
Rencana kolaborasi strategis ini diawali dengan peninjauan fasilitas produksi PT PAL Indonesia di Surabaya, pada pekan lalu. Hadir dalam kunjungan tersebut Plt CEO PIS Surya Tri Harto dan Direktur Perencanaan Bisnis PIS Eka Suhendra, dan tentunya disambut oleh CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod.
Langkah ini sekaligus menjadi awal penjajakan peluang kerja sama strategis dalam pengembangan kapal dan fasilitas pendukung.
"Untuk menjawab kebutuhan energi nasional dan tantangan global, PIS terus memperkuat armada dan layanannya. Sehingga kami membutuhkan revitalisasi dan pembangunan kapal-kapal baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Di sinilah kita bisa lihat potensi sinergi, agar sejalan dengan komitmen kami untuk memprioritaskan industri dalam negeri, sekaligus menjaga keamanan pasokan energi nasional," ujar Plt CEO PIS Surya Tri Harto, Senin (23/6/2025).
Surya memaparkan peluang kerja sama didiskusikan oleh kedua BUMN, baik dalam proyek pembangunan kapal, perawatan, maupun inovasi teknologi kelautan. "PIS siap bersinergi dengan PT PAL demi mendukung kemandirian maritim nasional, memperkuat rantai pasok energi, serta memperluas kapabilitas Indonesia di sektor pelayaran global." Katanya.
CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod menambahkan sesuai dengan arahan Presiden, agar tercipta kemandirian di industri maritim, terutama dalam kondisi geopolitik global saat ini yang justru harus menjadi titik untuk mempercepat dan optimalisasi kemandirian industri maritim.
"Kalau kita terus tergantung dengan luar negeri, kita tidak akan pernah bisa memenuhi kebutuhan sendiri dan tergantung. Tetapi ketika kita optimalkan produk-produk dalam negeri, yang memiliki kebutuhan engine yang sama, dibantu dengan kebutuhan militer, ini akan menjadi tambahan nilai kepentingan untuk membangun industri dalam negeri." Ujarnya.
Menurutnya kolaborasi dengan PIS ini bisa menjadi wujud nyata untuk memperkuat ketahanan logistik nasional melalui pemanfaatan maksimal galangan kapal dalam negeri. "PT PAL siap menjadi lead integrator yang menjamin pemenuhan kebutuhan armada PT PIS dengan standar teknologi terkini”. Katanya.
Baca Juga: Profil USS Nimitz, Kapal Induk Tenaga Nuklir AS yang Ikut Memanaskan Perang Iran-Israel
Langkah strategis ini menjadi bukti nyata semangat pengembangan maritim nasional dan komitmen BUMN dalam membangun ekosistem logistik energi yang tangguh dan berdaya saing dari hulu ke hilir.
Diketahui kinerja Pertamina International Shipping (PIS) tercatat positif pada paruh pertama tahun ini. Pada semester I 2024, PIS membukukan laba US$ 280,9 juta atau setara Rp 4,52 triliun (kurs Rp 16.100), naik 103% dibanding periode serupa di tahun lalu yang berada di angka US$ 138,5 juta.
Perolehan laba hingga Juni ini sekaligus melewati Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2024, yang ditargetkan mencapai US$ 267,1 juta hingga akhir tahun ini.
Kenaikan laba ini didorong oleh kenaikan pendapatan. Selama pertengahan tahun pertama ini, PIS meraup pendapatan US$ 1,72 miliar. Begitu pula dengan EBITDA, yang juga tercatat naik 28% dari US$ 458,4 juta di semester pertama tahun lalu menjadi US$ 587,5 juta.
Untuk diketahui, PIS telah mengelola 700 armada kapal di mana 300 diantaranya adalah kapal tanker. Selain itu, PIS juga mengelola terminal penyimpanan dan distribusi energi berbasis laut.
Pada tahun lalu, PIS menambah 11 armada tanker. Kapal itu ,eliputi tanker-tanker pengangkut gas raksasa, termasuk 4 kapal VLGC (Very Large Gas Carrier) yakni Pertamina Gas Tulip, Pertamina Gas Bergenia, Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.