Kemenhub: 29 Orang Selamat dari Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 03 Juli 2025 | 10:34 WIB
Kemenhub: 29 Orang Selamat dari Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali
KMP Tunu Pratama Jaya [Istimewa]

Suara.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mengonfirmasi insiden tenggelamnya kapal penumpang KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025, sekitar pukul 23.35 WIB. 

Insiden terjadi pada koordinat 8° 9'32.35"S 114°25'6.38"E, saat kapal tengah berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk.

Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Perhubungan Laut, Heri Junaedi, menerangkan kapal tersebut mengalami kondisi kesulitan sekitar pukul 23.20 WIB, sebelum akhirnya tenggelam 15 menit kemudian.

Berdasarkan data manifest sementara, kapal mengangkut total 65 orang yang terdiri dari 53 penumpang dan 12 awak kapal, serta membawa 22 unit kendaraan dari berbagai jenis.

Suasana terkini saat tim SAR dan masyarakat di Dermaga Bulusan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Kamis (3/7/2025) [ANTARA/Novi Husdinariyanto]
Suasana terkini saat tim SAR dan masyarakat di Dermaga Bulusan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Kamis (3/7/2025) [ANTARA/Novi Husdinariyanto]

Upaya pencarian dan penyelamatan (SAR) telah dilakukan sejak dini hari oleh tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, Syahbandar, KPLP, ASDP, dan berbagai instansi terkait lainnya di bawah koordinasi Kantor Pencarian dan Pertolongan. 

Hingga pukul 09.00 WITA, sebanyak 29 orang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dan kini tengah mendapatkan penanganan lanjutan di Gilimanuk. Proses pendataan nama-nama korban masih berlangsung.

Operasi SAR masih terus dilakukan, meski menghadapi tantangan berupa gelombang laut tinggi antara 2 hingga 2,5 meter, angin kencang, serta arus kuat di sekitar lokasi kejadian.

"Kami menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah ini dan memastikan bahwa seluruh langkah penanganan dilakukan dengan cepat, terkoordinasi, dan mengedepankan keselamatan jiwa," kata Heri.

Ditjen Perhubungan Laut juga telah membuka Posko Terpadu Penanganan Evakuasi KMP Tunu Pratama Jaya di Kantor ASDP Cabang Gilimanuk untuk memfasilitasi proses informasi dan penanganan bagi keluarga korban dan masyarakat umum.

Baca Juga: KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Jumlah Korban Belum Dipastikan

Sempat Meminta Bantuan

Setelah mengalami gangguan awak kapal KMP Tunu Pratama Jaya sempat menyampaikan permintaan bantuan melalui saluran komunikasi radio. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kapal mengalami blackout pada pukul 23.35 WIB. Tidak lama berselang, kapal tersebut terbalik dan hanyut ke arah selatan, dengan posisi terakhir tercatat pada koordinat -08°09.371', 114°25.1569'.

"Kami menyampaikan bahwa penanganan tanggap darurat dan proses evakuasi dipimpin langsung oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi dan Basarnas, serta didukung penuh oleh seluruh unsur terkait, termasuk ASDP," ujar Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin dalan keterangan tertulis, Kamis (3/7/2025).

Diduga insiden ini diakibatkan kebocoran di ruang mesin kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang menyebabkan kapal bermuatan truk tronton tersebut tenggelam di Selat Bali.

Adapun kronologinya bermula pada pukul 00.16 WITA, saat KMP. Tunu Pratama Jaya dalam perjalanan melintasi Selat Bali.

Sebuah panggilan darurat diterima melalui channel 17 yang melaporkan adanya kebocoran mesin dan permohonan bantuan.

Namun hanya dalam 3 menit kemudian tepatnya pukul 00.19 WITA, KMP. Tunu Pratama Jaya dilaporkan mengalami blackout atau mati total.

Kondisi ini semakin kritis ketika KMP Tunu Pratama Jaya 3888 yang bergerak untuk memberikan pertolongan menginformasikan ke Lalu Lintas Pelabuhan (LPS) Gilimanuk pada pukul 00.22 WITA bahwa KMP. Tunu Pratama Jaya telah terbalik dan hanyut ke arah selatan. Koordinat terakhir kapal yang terbalik dilaporkan berada di -08°09.371', 114°25, 1569'.

Mengenai hal ini, Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati membenarkan insiden ini.

Menurutnya seluruh tim gabungan, yang terdiri dari Basarnas, Polair, aparat Polres Jembrana, dan TNI, telah diterjunkan ke lokasi kejadian untuk penanganan dan pencarian korban.

"Peristiwa tersebut terjadi di wilayah Ketapang dan kami masih menunggu informasi lengkap dari pihak Ketapang," terang AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI