Berkat PT Pupuk Indonesia, Aceh Jadi Pelaksana Pertama Teknologi Penangkapan Karbon Kelas Dunia

Jum'at, 11 Juli 2025 | 11:49 WIB
Berkat PT Pupuk Indonesia, Aceh Jadi Pelaksana Pertama Teknologi Penangkapan Karbon Kelas Dunia
Penandatanganan MoU antara PT Pema Global Energi (PGE), anak perusahaan PT Pembangunan Aceh (PEMA) dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) terkait pengembangan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS) di wilayah Lapangan Arun, Aceh. (Dok: PI)

Suara.com - Provinsi Aceh akan menjadi lokasi pertama pelaksanaan teknologi penangkapan karbon berkelas dunia di Indonesia, bahkan di Asia. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Pema Global Energi (PGE), yang merupakan anak perusahaan dari PT Pembangunan Aceh (PEMA) dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) terkait pengembangan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS) di wilayah Lapangan Arun, Aceh.

Penandatanganan ini merupakan langkah penting dan pijakan dalam upaya mendukung transisi energi bersih serta pembangunan industri rendah karbon pertama di Indonesia, bahkan di Asia.

Direktur Utama PT PEMA, Mawardi Nur, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan langkah konkret dalam mendukung agenda dekarbonisasi nasional serta menjadi bentuk komitmen Aceh untuk menciptakan lapangan kerja baru yang berkelanjutan.

“Kami di PT PEMA sebagai BUMD milik Pemerintah Aceh terus berkomitmen dan bekerja keras untuk menciptakan lapangan kerja baru demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami juga mendukung iklim investasi yang sehat di Aceh, sebagaimana arahan dari Bapak Gubernur Muzakir Manaf,” ujar Mawardi.

Ia menambahkan, kolaborasi ini bukan sekadar kerja sama bisnis, tetapi juga wujud kontribusi bersama untuk mewujudkan masa depan yang lebih lestari bagi generasi mendatang.

Lebih lanjut, Mawardi menegaskan peran strategis Aceh sebagai wilayah yang kaya akan sumber daya alam.

“Teknologi CCS/CCUS bukan hanya berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon, tetapi juga membuka ruang bagi kolaborasi investasi, penciptaan lapangan kerja baru, dan peningkatan kapasitas teknologi lokal,” ujar Mawardi.

Ia juga menekankan bahwa sinergi antara BUMD, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan akan menjadi kunci keberhasilan proyek ini. Dengan pengalaman PT Pupuk Indonesia sebagai mitra industri nasional, proyek ini diharapkan menjadi katalisator pengembangan industri rendah karbon di Aceh.

Sementara itu Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, menyampaikan bahwa Pemerintah Aceh akan terus menjamin keamanan dan kenyamanan investasi di Aceh. Ia mengajak seluruh pihak untuk tidak ragu berinvestasi di Aceh.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Gandeng TNI AD dan PTPN Optimalisasi Lahan Tidur dan Cegah Kerusakan Lingkungan

“Keamanan dan kenyamanan investasi di Aceh kami jamin sepenuhnya. Pemerintah Aceh siap mengawal setiap investasi yang masuk demi kemajuan daerah,” tegas Gubernur.

Ia juga mengapresiasi langkah konkret yang telah diambil oleh PEMA, termasuk upaya dalam peningkatan konektivitas transportasi dan pengembangan ekonomi daerah berbasis keberlanjutan dan memberikan manfaar maksimal bagi rakyat aceh

Sebagai penutup, Direktur Utama PEMA, Mawardi Nur, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terwujudnya kerja sama ini.

“Kami berharap kolaborasi ini dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, dan menjaga kelestarian lingkungan hidup di Aceh,” pungkasnya. ***

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI