Tarif Trump Turun 19 Persen, Pertamina Bersiap Lakukan Impor Minyak Mentah Hingga LPG

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 16 Juli 2025 | 18:20 WIB
Tarif Trump Turun 19 Persen, Pertamina Bersiap Lakukan Impor Minyak Mentah Hingga LPG
PT Pertamina (Persero).

Suara.com - Kesepakatan tarif resiprokal antara Amerika Serikat (AS) dengan Indonesia memunculkan beberapa konsekuensi. Salah satunya, konsekuensinya tarif Trump yaitu Indonesia wajib membeli produk mintak dan gas (Migas) dari AS.

Dalam hal ini, PT Pertamina (Persero) tengah bersiap untuk melakukan impor migas dari AS, setelah adanya kesepakan tersebut.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan rencananya perseroan melakukan impor minyak mentah dan LPG. Namun, secara spesifik belum ada gambaran nilai dari impor migas dari AS tersebut.

"Hingga saat ini yang terbahas minyak mentah dan LPG," ujar Fadjar di Grha Pertamina, Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Ilustrasi industri migas. (Shutterstock)
Ilustrasi industri migas. (Shutterstock)

Namun demikian, ia menuturkan, Pertamina sebenarnya telah memiliki kerja sama dengan menandatangani nota kesepahaman terhdap mitra AS untuk penyediaan minyak mentah untuk kilang.

"Pertamina memang telah melakukan penandatanganan MoU dengan beberapa mitra di AS terkait dengan optimalisasi pengadaan feedstock atau minyak mentah untuk kilang-kilang kita di Indonesia," beber Fadjar.

Fadjar menambahkan, mayoritas impor LPG yang dilakukan oleh Pertamina berasal dari AS. Akan tetapi, memang jika dibutuhkan dalam kesepakatan, maka Pertamina bisa menambah kuota LPG dari AS.

"Terkait volume dan nilai belum bisa kami sampaikan karena memang masih dalam proses negosiasi dan terus berkembang," tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut, Kementerian ESDM telah mengalokasikan dana sebesar 10 miliar hingga 15 miliar dolar AS untuk mengimpor energi dari Amerika Serikat apabila terjadi kesepakatan penurunan tarif resiprokal.

Baca Juga: IHSG Terbang Tinggi Imbas Tarif Trump Turun, Saham Teknologi Jadi Primadona

"Kami dari ESDM sudah mengalokasikan sekitar 10 miliar dolar AS sampai 15 miliar dolar AS untuk belanja di Amerika. Kalau tarifnya juga diturunkan, kalau nggak berarti kan nggak ada deal dong," ujarnya seperti dikutip Antara.

Bahlil menyampaikan hingga saat ini ia belum tahu secara detail terkait dengan kesepakatan negosiasi antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Menurutnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku ketua delegasi Indonesia masih terus melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat.

Ia juga belum bisa membeberkan rencana apa yang akan ditempuh apabila kesepakatan tersebut tidak tercapai.

"Saya belum tahu perkembangan terakhir, karena yang akan ngomong itu adalah Pak Menko (Airlangga Hartarto) sebagai Ketua Delegasi. Nanti kita lihat lagi," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI