Danantara Raup Dana Jumbo Rp 163 Triliun dari Bank Asing Tanpa Jaminan

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 23 Juli 2025 | 10:45 WIB
Danantara Raup Dana Jumbo Rp 163 Triliun dari Bank Asing Tanpa Jaminan
Ilustrasi Gedung Wisma Danantara Indonesia. [Dokumentasi Danantara].

Suara.com - Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menyebut pendanaan yang diraih Danantara tidak semua menjaminkan aset milik BUMN.

Menurutnya, ada lembaga yang memberikan dananya secara cuma-cuma tanpa perlu jaminan kepada Danantara.

Salah satunya, bank asing yang akan menyodorkan dananya senilai USD 10 miliar atau setara Rp 163,07 triliun (asumsi Rp 16.307 per USD) untuk lembaga pengelola BUMN.

Rosan bilang, raihan pendanaan ini merupakan bukti bahwa lembaga asing mempercayai keberadaan Danantara sebagai pengelola BUMN.

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) bersama dengan Future Fund Australia menjalin kolaborasi untuk memperkuat investasi di tingkat global.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) bersama dengan Future Fund Australia menjalin kolaborasi untuk memperkuat investasi di tingkat global.

"Kami pun meyakini ke depannya ini akan makin banyak kepercayaan yang diberikan, dan beberapa investasi yang akan kami lakukan tentunya tetap mengacu kepada kriteria yang ada," ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta yang dikutip Rabu (23/7/2025).

Rosan juga memaparkan, Danantara juga menghimpun endanaan sebesar USD 7 miliar atau setara Rp 114,14 triliun (asumsi Rp 16.307 per USD). Pendanaan ini diperoleh semenjak, lembaga pemegang saham BMN itu terbentuk 4 bulan lalu.

Rosan menjelaskan, pendanaan yang diraihnya ini bisa bersifat belanja modal atau investasi pemerintah. Dia sebut, raihan modal ini bukti bahwa lembaga Danantara diakui investor.

"Kita sudah mendapatkan pendanaan baik yang sifatnya equity atau bersama dengan private equity dengan sovereign wealth fund lain, itu sebesar US$ 7 miliar," imbuhnya.

Adapun, Rosan menuturkan, dana USD 7 miliar berasal dari Qatar sebesar USD 4 miliar, kemudian, China Investment Corporation (CIC) sebesar USD 2 miliar. Lalu, sisanya disumbang dari Russian Direct Investment Fund (RDIF).

Baca Juga: Danantara Telah Koleksi Pendanaan Rp 114 Triliun Selama 4 Bulan

"Kita sedang ada pembicaraan dengan sovereign wealth fund lainnya untuk bersama-sama untuk berbasis terutama di Indonesia," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI