Suara.com - Chief Operating Officer Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusanatara (BPI Danantara) Dony Oskaria mengungkapkan rencana kerja dalam lima bulan ke depan. Setidaknya ada 22 program kerja yang akan di jalankan oleh lembaga pengelola BUMN ini.
Dia memaparkan, program paling utama yang dijalankan Danantara yaitu restrukturisasi perusahaan pelat merah. Tahap awal restrukturisasi yang dijalankan pada bisnis maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
"Yang kedua adalah restrukturisasi di bisnis manufaktur baja kita. Yang ketiga bisnis restrukturisasi di bisnis kereta api cepat. Yang keempat restrukturisasi di bisnis asuransi," ujar Dony dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (23/7/2025).

Selain restrukturisasi, Dony melanjutkan, Danantara juga akan melakukan konsolidasi bisnis para BUMN, di mana adanya pengelompokan perusahaan dengan bisnis yang serupa.
Mulai dari konsolidasi BUMN karya, BUMN pupuk, BUMN rumah sakit, BUMN sektor gula, BUMN Hotel, BUMN hilirisasi minyak, BUMN asuransi.
"Kemudian konsolidasi bisnis manajemen aset. Konsolidasi bisnis kawasan industri," ucapnya.
Dony menuturkan, Danantara juga akan melakukan pengembangan bisnis BUMN dalam lima bulan ke depan. Pertama, pengembangan bisnis di BUMN koperasi, pengembangan bisnis di BUMN pangan, pengembangan bisnis BUMN baterai
"Pengembangan bisnis dan melakukan transformasi bisnis di bisnis semen kita. Kemudian bisnis perbankan syariah. Kemudian bisnis telekomunikasi dan juga bisnis galangan kapal," katanya.
Dalam menjalankan program itu, Dony mengaku, telah menyelesaikan tata kelola pendukung bisnis dalam organisasi Danantara Aset Manajemen.
Baca Juga: Danantara Raup Dana Jumbo Rp 163 Triliun dari Bank Asing Tanpa Jaminan
"Kemudian juga menyelesaikan prosedur di bidang keuangan, di bidang manajemen risiko dan legal untuk mendukung operasional dan antara aset manajemen," pungkasnya.