Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) tak hanya fokus pada sektor keuangan, tetapi juga aktif berperan dalam pengembangan pendidikan dan karakter anak bangsa.
Melalui program BRI Peduli, yang merupakan payung dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), BRI mengedukasi para pelajar tentang budidaya klaster unggulan dan smart integrated farming. Edukasi ini membekali siswa dengan pengetahuan tentang pertanian berkelanjutan dan pentingnya menghasilkan produk pertanian berkualitas.
Kegiatan ini secara spesifik mengajak siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 7 Kota Kulon Garut untuk mengikuti acara agroedukasi di Klaster Usaha Ganitri (Garut Benih Tani Lestari) yang berlokasi di Taman Teknologi Pertanian, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Dalam edukasi diversifikasi produk turunan klaster unggulan, para siswa juga dibekali pengetahuan praktis tentang pengolahan hasil tani, contohnya mengolah kentang menjadi makanan yang lezat dan bergizi.
Klaster Usaha Ganitri sendiri merupakan lembaga ekonomi petani hortikultura dataran tinggi yang berlokasi di Kecamatan Cikajang dan Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Klaster ini terbentuk dari empat Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yaitu Gapoktan Cikandang Agro, Gapoktan Margamulya Tani, Gapoktan Gapesa Jaya, dan Gapoktan Sahabat Tani.
Ditegaskan oleh Agustya Hendy Bernadi, selaku Corporate Secretary Division BRI, BRI senantiasa berkomitmen penuh dalam mendukung kemajuan pendidikan dan kecerdasan anak-anak Indonesia. Ia menjelaskan bahwa upaya mencerdaskan kehidupan anak bangsa tidak hanya dilakukan melalui jalur pendidikan formal di sekolah, tetapi juga melalui berbagai pendekatan lain yang mampu membentuk karakter, menanamkan nilai tanggung jawab, dan menumbuhkan integritas sejak dini.
"Dengan kegiatan yang diikuti oleh para siswa SDN 7 Kota Kulon Garut harapannya para siswa bisa mendapatkan pembelajaran tambahan yang mampu membentuk karakter, menanamkan nilai tanggung jawab, dan menumbuhkan integritas sejak dini," ucap Agustya, mengutip dari keterangan tertulis pada Rabu, 23 Juli 2025. Pendekatan ini menunjukkan bahwa BRI memahami pentingnya pembelajaran holistik yang melampaui batas-batas kelas.
Teten Rustandi, Ketua Klaster Ganitri, menambahkan bahwa kegiatan Hari Anak Nasional di Klaster Ganitri menjadi momentum yang sangat tepat untuk memperkenalkan sekaligus mengedukasi anak-anak tentang pentingnya dunia pertanian sejak dini. Hal ini sangat relevan dengan fokus utama pemerintah dalam mempersiapkan generasi emas 2045.
Ia menjelaskan, "Siswa dikenalkan tentang bagaimana proses benih kentang menjadi siap tanam di lahan pertanian serta mendapatkan pengalaman memanen kentang langsung. Ini sangat berguna tentunya, bagi siswa sejak dini dan kami dari Kelompok Usaha juga mendapatkan kesempatan yang berharga karena memberikan edukasi atau ilmu kepada anak-anak sejak dini." Pengalaman langsung di lapangan ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan membangkitkan minat siswa terhadap sektor pertanian.
Sri Asdianwati, Kepala Sekolah SDN 7 Kota Kulon Garut, mengamini bahwa kegiatan agroedukasi sangat relevan diberikan kepada anak-anak sejak dini. Pada usia tersebut, anak-anak sedang berada dalam masa pembentukan karakter, kebiasaan, dan memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi.
Baca Juga: Mulai Gaya Hidup Sehat dengan Re.juve + Promo Eksklusif BRI
"Kami sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh BRI untuk bisa melibatkan siswa kami dalam kegiatan agroedukasi ini. Tentunya, lewat kegiatan ini, siswa kami sangat terbantu dalam proses belajar di luar pendidikan formal di sekolah. Proses menanam, merawat, dan memanen memberi pengalaman nyata tentang ketekunan dan hasil usaha," tutur Sri. Kegiatan semacam ini tidak hanya menambah pengetahuan tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan penting seperti kesabaran, ketekunan, dan apresiasi terhadap proses.
Selain kegiatan edukasi, BRI Peduli juga menyalurkan berbagai bantuan perbaikan sarana dan prasarana di SDN 7 Kota Kulon Garut. Bantuan tersebut mencakup perbaikan ruang guru, penambahan ruang kelas, serta bantuan peralatan tulis bagi para siswa. Bantuan ini diharapkan dapat menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang layak, sehingga dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah secara optimal dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman bagi siswa.