RI Bakal Kebanjiran Impor Pertanian dari AS, Swasembada Pangan Gimana?

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 24 Juli 2025 | 12:34 WIB
RI Bakal Kebanjiran Impor Pertanian dari AS, Swasembada Pangan Gimana?
Aktivitas bongkar muat produk impor di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah membocorkan kesepakatan tarif resiprokal. Salah satu kesepakatan Tarif Trump tersebut ialah Pemerintah AS meminta pelonggaran impor produk pertanian.

Dalam kesepakatan itu, Indonesia akan membebaskan produk makanan dan pertanian AS dari aturan lisensi impor, kebijakan neraca komoditas. Kemudian adanya transparansi dan keadilan dengan menghormati indikasi geografis.

Selain itu, Indonesia juga diwajibkan untuk menanam produk tanaman asal AS. Dan akan mengikuti aturan AS soal produk pangan seperti, daging sapi, daging ayam, dan susu sapi.

Aktivitas bongkar muat kontainer di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Aktivitas bongkar muat kontainer di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, mengakui Indonesia memang akan impor produk pertanian dari AS yang senilai USD 4,5 miliar atau setara Rp 73,34 triliun ( asumsi kurs 1 USD = Rp16.298).

Hanya saja, dirinya akan merundingkan mana produk-produk pertanian apa saja yang akan diimpor oleh Pemerintah.

"Nanti kan pokoknya habis itu pasti kita merundingkan lagi apa-apa di dalam bentuk agreement," ujar Mendag yang dikutip, Kamis (24/7/2025).

Ancam Swasembada Pangan

Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira Adinegara, mengatakan meski tarif turun, tetapi tarif Trump 19 persen itu bisa mengancam kebijakan Presiden Prabowo Subianto.

Salah satunya, kebijakan soal swasemba pangan akan tersendat karena gempuran produk impor dari AS. Dia menilai, AS akan untung besar melakukan ekspor gandum ke Indonesia jika bebas biaya.

Baca Juga: Dear Prabowo, Hati-hati Impor Migas dari AS, Ini Alasannya

"Selain itu bagaimana dengan masalah swasembada pangan, karena AS untung besar dari penetrasi ekspor gandum ke Indonesia karena tarif 0 persen," ujarnya saat dihubungi Suara.com.

"Konsumen mungkin senang harga mie instan, dan roti bakal turun, tapi produsen pangan lokal terimbas dampak negatifnya," sambung Bhima.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI