Suara.com - Masyarakat harus waspada dengan penawaran investa di tengah lonjakan transaksi. Pasalnya, banyak modus penipuan seperti phishing, aplikasi investasi palsu, hingga usaha peniruan identitas yang merugikan masyarakat.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai transaksi kripto di Indonesia pada Mei 2025 mencapai Rp49,57 triliun, mencerminkan antusiasme publik yang terus tumbuh terhadap aset digital.
Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia, Resna Raniadi, mengatakan peningkatan literasi dan kesadaran pengguna adalah kunci utama untuk menjaga ekosistem kripto tetap sehat.
"Kami melihat pertumbuhan pasar kripto sebagai peluang besar bagi ekonomi digital Indonesia. Namun, pertumbuhan ini harus diiringi dengan edukasi yang kuat agar masyarakat dapat berpartisipasi secara aman dan bertanggung jawab," ujar Resna di Jakarta, Selasa (29/7/2025).
![Cara Menyimpan Kripto Aman. [Pexels]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/22/36312-cara-menyimpan-kripto-aman.jpg)
Upbit Indonesia mengidentifikasi beberapa bentuk penipuan yang paling sering terjadi, di antaranya adalah phishing yang memancing pengguna untuk mengklik tautan palsu dan mencuri data pribadi, aplikasi investasi ilegal yang menjanjikan keuntungan fantastis namun akhirnya membawa kabur dana pengguna, hingga penipuan dengan menyamar sebagai pihak terpercaya.
Untuk menghindari hal-hal tersebut, pengguna disarankan untuk selalu menggunakan platform yang telah terdaftar dan diawasi resmi di Otoritas Jasa Keuangan, seperti Upbit Indonesia, agar transaksi dilakukan dalam ekosistem yang diawasi.
Pastikan untuk tidak mudah percaya terhadap pesan atau telepon yang mengatasnamakan pihak tertentu, apalagi jika meminta data pribadi, password, atau kode OTP hal ini tidak pernah dilakukan oleh pihak resmi Upbit.
Penting juga untuk melakukan riset mandiri (DYOR) sebelum berinvestasi pada aset atau proyek kripto tertentu, dan jangan mudah tergiur oleh janji keuntungan cepat. Selain itu, pengguna dianjurkan untuk mengaktifkan fitur keamanan tambahan seperti autentikasi dua faktor (2FA) dan memperbarui kata sandi secara berkala.
'Sebagai platform yang mengutamakan keamanan pengguna, Upbit Indonesia terus memperkuat sistem keamanan kami, melakukan pembaruan fitur secara berkala, serta aktif memberikan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai kanal," imbuh Resna.
Baca Juga: Tanam 300 Mangrove, Central Finansial X Dorong Ekosistem Hijau dan Ekonomi
Upbit Indonesia juga terus berkolaborasi dengan regulator dan komunitas untuk memperkuat ekosistem kripto yang bertanggung jawab. Melalui berbagai inisiatif edukatif ,dan fitur perlindungan di dalam aplikasi, Upbit Indonesia menegaskan posisinya sebagai mitra terpercaya dalam perjalanan investasi digital masyarakat Indonesia.
"Kami percaya bahwa membangun kesadaran kolektif adalah langkah paling efektif untuk melindungi ekosistem ini dari pelaku kejahatan digital," pungkas Resna.