Data ini menunjukkan bahwa produk manufaktur Indonesia, khususnya di sektor alas kaki dan tekstil, memiliki daya saing kuat di pasar AS. Ini menjadi alasan utama mengapa pemangkasan tarif impor dari 32 persen menjadi 19 persen yang baru-baru ini diumumkan oleh Presiden Trump sangat krusial bagi keberlanjutan sektor-sektor tersebut.
Ekspor non-migas ke Tiongkok sendiri tercatat sebesar USD29,31 miliar, didominasi oleh besi dan baja, bahan bakar mineral, serta nikel. Sementara itu, ekspor ke India sebesar USD8,97 miliar, mayoritas terdiri dari bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati, serta besi dan baja.