Pengiriman Alat Berat ke IKN Mulai Berkurang 40 Persen pada 2024

Achmad Fauzi Suara.Com
Sabtu, 02 Agustus 2025 | 12:50 WIB
Pengiriman Alat Berat ke IKN Mulai Berkurang 40 Persen pada 2024
Pembangunan IKN. [Ist]

Suara.com - PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) mengungkapkan pengiriman alat berat hingga material kontruksi ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur berangsur turun.

Direktur Utama PTP Nonpetikemas, Indra Hidayat Sani, menjelaskan bahwa volume pengiriman untuk proyek IKN itu menyusut 40 persen di tahun 2024.

"Kalau penurunannya cukup besar, sekitar 40 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu lah," ujarnya di Jakarta, Sabtu (2/8/2025).

Ilustrasi kegiatan Pelabuhan milik PTP Nonpetikemas/ist
Ilustrasi kegiatan Pelabuhan milik PTP Nonpetikemas/ist

Indra menuturkan, penurunan volumen pengiriman ini, lantaran beberapa proyek di IKN mulai rampung, seperti pembukaan lahan hingga persiapan pembangunan.

Terlebih, alat berat juga tersedia banyak di IKN, sehingga tak perlu menambah pengiriman kembali.

"Karen bangunan utama di IKN itu kan mungkin sudah juga selesai. Misal pembukaan lahan juga sudah selesai, mungkin tinggal bangunan pendukung, kalau butuh alat berat kan sudah ada disana," imbuhnya.

Kendati demikian, Indra bilang, pengiriman barang IKN tetap berlangsung hingga saat ini, hanya saja volumenya tidak terlalu signifikan.

"Mungkin paling ini (signifikan) setahun yang lalu ya penurunannya. Kita sama-sama tahu juga, disananya kan pembangunan utamanya sudah selesai. Namun mungkin nanti pembangunan-pembangunan berikutnya, ya jadi itu sementara apa yang dibutuhkan disana secara besar itu sudah ada disana semua," katanya.

Di sisi lain, Indra menambahkan, justru pengiriman alat berat ke wilayah Indonesia Timur justru meningkat. Hal ini, karena pembangunan di era Presiden Prabowo Subianto mulai merata.

Baca Juga: Prabowo Pimpin Upacara HUT ke-80 RI di Istana Merdeka, Gibran Menyepi ke IKN?

Dia menambahkan, pengiriman alat berat ke wilayah Indonesia Timur lebih banyak ke Kalimantan, Sulawesi, ya Maluku sampai ke Papua.

"Jadi contohnya alat-alat berat seperti ini sekian ratus kali bongkar kan memang sudah ada tujuan yang kemana akan dikirimkan. Alat berat ya, ekskavator, doser, reloader, gitu," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI