Viral Indonesia Disebut Bangkrut 2030, AMRO Bongkar Faktanya

Rabu, 06 Agustus 2025 | 10:53 WIB
Viral Indonesia Disebut Bangkrut 2030, AMRO Bongkar Faktanya
Ilustrasi utang. [pixabay]

Suara.com - Lembaga riset internasional ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) mengklarifikasi mengenai pernyataan yang viral di media sosial.

Adapun, lembaga riset itu tidak pernah menyatakan Indonesia terancam bangkrut pada 2030 akibat utang yang membengkak.

Viralnya tanggapan ini dikarenakan Laporan Konsultasi Tahunan AMRO 2025 tentang Indonesia sebagai peringatan bahwa “Indonesia dapat runtuh pada tahun 2030”.

Pasalnya, laporan itu menggambarkan paralel langsung dengan krisis utang Sri Lanka pada tahun 2022.

Namun, laporan itu bukan memberikan pernyataan mengenai Indonesia yang bakal terancam krisis.

"Kami ingin mengklarifikasi bahwa AMRO tidak membuat pernyataan semacam itu. Laporan kami menyajikan penilaian berwawasan ke depan yang berbasis data mengenai prospek ekonomi makro Indonesia," katanya dalam website resminya dikutip, Rabu (6/8/2025).

Ilustrasi Utang - Negara dengan Utang Terbanyak di Dunia (Freepik)
Ilustrasi Utang. (Freepik)

Dia pun menyebut bahwa utang Indonesia akan terus meningkat. Namun, hal itu tidak bakal membuat krisis di negara tersebut.

"Meskipun kami mencatat bahwa rasio utang pemerintah terhadap PDB dapat meningkat secara bertahap hingga sekitar 42 persen pada tahun 2029, jika tren fiskal saat ini berlanjut, kami tidak memprediksi keruntuhan atau menyiratkan krisis yang akan datang," katanya.

Sebaliknya, AMRO memuji otoritas yang menunjukkan kehati-hatian dan disiplin fiskal, dengan mencatat bahwa mereka telah mengambil langkah-langkah untuk memitigasi risiko peningkatan utang di tengah lingkungan eksternal yang menantang.

Baca Juga: Viral Cerita Ayah Paksa Teman Gali Kuburannya Sendiri Usai Ketahuan Gauli Anak 8 Tahun

AMRO juga memproyeksikan keberlanjutan utang jangka menengah Indonesia akan tetap kuat, jauh di bawah aturan fiskal 60 persen dari PDB tingkat yang juga lebih rendah daripada rata-rata ASEAN.

Oleh karena itu, AMRO tetap yakin akan fundamental ekonomi Indonesia yang kuat dan komitmen pemerintah terhadap tanggung jawab fiskal.

Dia juga menghimbau para pemangku kepentingan untuk merujuk langsung ke laporan resmi dan siaran pers untuk mendapatkan wawasan yang akurat dan berimbang.

"Kami memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap solid di atas 5 persen hingga tahun 2029," tandasnya.

Sebelumnya, kabar mengejutkan datang dari ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO). Lembaga riset internasional ini memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 hanya akan mencapai 5,0%, angka yang sama persis dengan realisasi tahun sebelumnya.

Proyeksi ini jelas menjadi tamparan keras bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang telah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI