Prabowo Beri Kabar Buruk Jika Kekayaan Alam RI Terus Bocor: Bisa Jadi Negara Gagal!

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 15 Agustus 2025 | 12:58 WIB
Prabowo Beri Kabar Buruk Jika Kekayaan Alam RI Terus Bocor: Bisa Jadi Negara Gagal!
Presiden Prabowo Subianto mengikuti Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025). [ANTARAFOTO/Rivan Awal Lingga/app/rwa]

Suara.com - Presiden RI Prabowo Subianto dalam pidato kenegaraaan di Sidang Tahunan MPR-DPR, Jumat (18/5/2025), merasa sangat miris dengan kondisi kekayaan alam Indonesia. Sebab, kekayaan alam Indonesia terus dieksploitasi oleh kalangan elit dan sosok yang hanya mencari cuan semata.

"Saat ini kita menghadapi realitas terjadinya kebocoran kekayaan negara kita dalam skala yang sangat besar. Kita mengalami suatu kondisi yang saya sebut net outflow of national wealth," ujarnya.

Namun, Prabowo yang juga sebagai Ketua Umum Partai Gerindra ini meminta semua pihak jangan menghabiskan tenaga untuk mencari siapa yang salah akan masalah itu.

Justru, pemerintahanya harus fokus untuk merumuskan solusi yang jitu agar kekayaan alam tidak terus dieksploitasi.

Ilustrasi aktivitas di kawasan pertambangan. (Unsplash/Dominik Vanyi)
Ilustrasi aktivitas di kawasan pertambangan. (Unsplash/Dominik Vanyi)

"Janganlah kita menghabiskan tenaga kita untuk mencari siapa yang salah. Kita tidak ada waktu, kita tidak punya cukup energi untuk mencari kesalahan orang. Pemerintahan yang saya pimpin harus memusatkan diri untuk mencari solusi yang tepat dan cepat atas masalah pokok ini," ucapnya.

Menurut Prabowo, jika kondisi ini dibiarkan, maka akan terjadi hal yang buruk bagi Indonesia, bahkan bisa dicap menjadi negara yang gagal.

"Ibarat sebuah badan, kalau darahnya terus mengalir ke luar, maka pada suatu titik badan itu akan mati. Kalau mengalirnya kekayaan kita ke luar negeri kita biarkan terus-menerus, kita berpotensi jadi negara gagal," ucapnya.

Prabowo Subianto mengakui, memang kebijakan yang dikeluarkannya untuk menutup kebocoran kekayaan alam tidak populer di mata rakyat. Akan tetapi, hal ini diperlukan agar kekayaan alam bisa dinikmati oleh generasi masa mendatang.

"Karena itu, saya berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang perlu, walau itu sulit atau tidak populer bagi pihak-pihak tertentu. Saya harus mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan kekayaan negara kita agar bisa digunakan untuk kepentingan bangsa kita di hari ini dan hari esok. Untuk kepentingan generasi sekarang, dan generasi mendatang," pungkasnya.

Baca Juga: Terkuak Alasan Megawati Absen Sidang Tahunan MPR, Bukan Gegara SBY dan Jokowi, tapi...

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI