Suara.com - Berdasarkan Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, indeks literasi keuangan penduduk Indonesia saat ini mencapai 66,46 persen.
Sedangkan indeks inklusi keuangan mencapai 80,51 persen.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan bahwa usia muda masih tergolong rendah dengan literasi keuangan di Indonesia.
"Berdasarkan klasifikasi usia, kelompok usia 15-17 tahun memiliki indeks literasi keuangan yang tergolong rendah yakni sebesar 51,68 persen," katanya dalam siaran pers yang diterima, Jumat (15/8/2025).
Selain itu, dia menekankan bahwa tingkat literasi keuangan di Indonesia saat ini berada di angka 66 persen, yang termasuk dalam kategori kuartil menengah ke atas secara global.
Angka tersebut menunjukkan daya saing yang kuat dengan negara-negara anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), yang umumnya merupakan negara maju.

"Jika kita bandingkan, bukan hanya dengan negara-negara berkembang, tetapi juga dengan anggota OECD yang merupakan negara-negara maju, angka 66 persen ini berada pada kuartil menengah ke atas," bebernya.
Dia pun mengungkapkan, pencapaian ini tidak terjadi secara kebetulan, melainkan merupakan hasil dari berbagai program edukasi dan sosialisasi yang telah dilaksanakan selama beberapa tahun terakhir.
Salah satunya terus menggelar acara literasi keuangan.
Baca Juga: Anggaran Pendidikan Meroket: Prabowo Guyur Rp178,7 Triliun untuk Gaji dan Tunjangan Guru-Dosen
”Program LIKE IT sejalan dengan Asta Cita pemerintah yang menekankan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kami percaya literasi keuangan merupakan salah satu fondasi penting agar generasi muda Indonesia tumbuh menjadi SDM unggul, produktif, dan siap menghadapi tantangan global," jelas Mahendra Siregar.
Dia pun menambahkan bahwa tabungan merupakan salah satu produk keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh para peserta Pramuka dalam merencanakan keuangan masa depan.
Kegiatan menabung akan melatih keterampilan keuangan dan membentuk kebiasaan keuangan yang baik sehingga tercipta kesejahteraan finansial.
"Menabung adalah bagian dari nilai kepramukaan yang melatih disiplin, hidup hemat, dan ketangguhan karakter," tandasnya.