Suara.com - PT Danareksa (Persero) atau Holding BUMN Danareksa bersama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) menyiapkan strategi dalam menumbuhkan ekonomi desa di sektor pertanian, pemberdayaan UMKM, dan pengembangan wisata.
Salah satu desa yang dituju yaitu Desa Medanglayang, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Direktur Manajemen Risiko merangkap Plt. Direktur Keuangan PT Danareksa (Persero) Avianto Istihardjo menjelaskan, upaya ini merupakan komitmen perseroan untuk memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat melalui transfer pengetahuan dan keterampilan.
"Pogram yang digagas Kementerian BUMN ini juga memberikan pengalaman berharga bagi para
relawan yang terjun dan berinteraksi langsung dengan masyarakat melalui kolaborasi yang berkelanjutan," ujarnya di Jakarta, Senin (18/8/2025).

Adapun, strategi itu masuk dalam kegiatan Relawan Bakti BUMN Batch VIII. Selama empat hari, 14–17 Agustus 2025, 10 relawan dari berbagai BUMN terjun langsung mendampingi warga Desa Medanglayang melalui serangkaian kegiatan yang digelar, antara lain pelatihan pembukuan untuk UMKM, pengolahan kopi, budidaya jamur, literasi keuangan bagi siswa SD, renovasi sekolah, penghijauan, hingga beautifikasi Jembatan Karsa Mekar (Sekardana).
Desa Medanglayang sendiri dikenal memiliki potensi di bidang pertanian, seperti kopi, jamur, dan talas, serta destinasi wisata alam seperti Puncak Jamiaki, Puncak Puspa, dan Curug Jami. Keindahan alam ini dilengkapi kekuatan budaya lokal seperti kesenian Sisingaan dan Calung yang menjadi daya tarik wisatawan.
Dalam menjalankan rangkaian kegiatannya, Holding BUMN Danareksa dan PPA didampingi oleh Kementerian BUMN, serta menggandeng Universitas Galuh, Pemerintah Desa Medanglayang, dan komunitas lokal.
Avianto menambahkan, konsep ini diimplementasikan melalui strategi bersama untuk menjadikan Medanglayang sebagai desa yang mandiri dan berdaya saing.
Baca Juga: Padahal Negara Teknologi Tinggi, Tapi Diplomat Jepang Beri Jempol Buat QRIS RI: Kami Kalah Jauh!
Mulai dari penguatan kapasitas petani kopi dan jamur, pendampingan UMKM, hingga promosi potensi wisata, seluruh program dirancang untuk memberi dampak jangka panjang bagi masyarakat.
Sebagai contoh, desa ini memiliki perkebunan kopi arabika yang luasnya mencapai 90 hektar dan menghasilkan 16.000 kg kopi per tahun yang diekspor ke seluruh dunia.
Potensi ini dapat dikemas dengan konsep agrowisata melalui wisata alam Puncak Jamiaki yang menawarkan pemandangan indah dan area perkemahan, serta menjadi tempat untuk menikmati sunset dan pemandangan dua kota, Tasikmalaya dan Ciamis.
"Dengan kolaborasi lintas pihak dan semangat masyarakat, Relawan Bakti BUMN Batch VIII di Medanglayang diharapkan menjadi tonggak lahirnya desa yang lebih mandiri, produktif, dan berdaya saing, selaras dengan Asta Cita," pungkas Avianto.