IHSG Berbalik Menguat, Cek Saham-Saham yang Jadi Top Gainers di Awal Sesi

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 27 Agustus 2025 | 09:16 WIB
IHSG Berbalik Menguat, Cek Saham-Saham yang Jadi Top Gainers di Awal Sesi
Pekerja beraktivitas dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (21/2/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Suara.com - Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik terapresiasi pada awal sesi perdangan Rabu, 27 Agustus 2025. IHSG menguat di level 7.923

Mengutip data Bursa Efek Indonesia, IHSG hingga pukul 09.07 WIB masih perkasa ke level 7.915 atau naik 10,19 atau secara persentase 0,13 persen.

Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 2,70 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,81 miliar, serta frekuensi sebanyak 192.500 kali.

Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (9/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (9/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 286 saham bergerak naik, sedangkan 194 saham mengalami penurunan, dan 476 saham tidak mengalami pergerakan.

Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, ADRO, AMMN, BREN, CBDK, CBUT, DATA, DSSA, GMTD, ITMG, JSPT, KETR, MASB.

Sementara saham-saham yang terdaftar top Looser di perdagangan waktu itu diantaranya, AADI, BBNI, BMRI, BTPN, CUAN, FILM, INDF, INDR, INTP, JECC, MFIN, NFCX.

Proyeksi IHSG

IHSG diperkirakan bergerak bearish pada perdagangan Rabu (27/8/2025). Phillip Sekuritas Indonesia dalam riset hariannya memproyeksikan IHSG berada pada area support di 7.730 dan resistance di 8.017.

Mayoritas indeks saham Asia pagi ini dibuka melemah setelah Amerika Serikat (AS) resmi memberlakukan tarif baru terhadap India. Pemerintahan Presiden Donald Trump mengenakan tarif tambahan hingga 50 persen atas ekspor India, sebagai respons atas impor minyak mentah Rusia dalam jumlah besar oleh negara tersebut.

Baca Juga: KB Bank Resmi Ganti Nama Jadi Bank KB Indonesia, Laju Saham Langsung Beraksi

Sementara itu, bursa Wall Street semalam justru ditutup menguat, didorong optimisme investor menjelang rilis laporan keuangan Nvidia (NVDA) yang diperkirakan akan melampaui konsensus pasar.

Namun, sejumlah data ekonomi AS masih menunjukkan pelemahan. Pesanan barang tahan lama (Durable Goods Orders) turun 2,8 persen secara bulanan (M/M) di Juli, meski lebih baik dari ekspektasi minus 4,0 persen. Data ini melanjutkan tren penurunan setelah Juni tercatat anjlok 9,4 persen.

Selain itu, S&P Case-Schiller Home Price Index mencatat kenaikan harga rumah di 20 kota metropolitan hanya 2,1 persen secara tahunan (Y/Y) di Juni, melambat dibanding bulan sebelumnya. Indeks Kepercayaan Konsumen (CCI) juga turun ke level 97,4 pada Agustus, meski masih lebih tinggi dari prediksi pasar di 96,4.

Di pasar obligasi, kurva imbal hasil (yield curve) AS semakin curam. Imbal hasil obligasi jangka pendek turun, sementara jangka panjang naik, di tengah kekhawatiran meningkatnya campur tangan politik Presiden Trump terhadap independensi The Fed.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?