"Nah, kita bilang, ini enggak kita bisa terima, gitu, ya, karena aspirasi kita di sini adalah, ketimbang mengalihkan, itu kan mereka ngitung nih, premi-nya berapa yang mau dialihkan ke asuransi. Dikasihkan saja itu ke kita, langsung cash out," pintanya.
Musyawarah Mufakat
Lebih lanjut,Edwin Suntoro salah satu perwakilan yang memperjuangkan hak hak pensiunan berharap ada musyawarah yang terjadi dalam proses migrasi pengelolaan dana pensiun ke asuransi yang rencananya akan dimulai pada 1 September 2025.
"Kita carikan solusi sama-sama. Intinya adalah, jangan ada hak-hak kami yang dikurangi dari apa yang ada saat ini," ujarnya.
"Karena opsi-opsi yang ada saat ini itu, hak kami dikurangi sangat, sangat dikurangi. Kami nggak mau gitu. Kami pengen penyelesaian yang secara baik-baik, lah, gitu. Musyawarah mufakat," sambungnya.
Edwin Suntoro mengatakan bagaimanapun pensiunan merupakan bagian dari keluarga besar PT Trakindo Utama.
"Pendiri itu sangat baik, kami sangat hormat dengan pendiri, kita pengen diskusi, lah, cari, cari solusi yang, yang bisa dicarikan bersama," tukasnya.
Sementara, Direktur PPMP PT Trakindo Utama, Ferry M Butar-butar menjelaskan bahwa pihaknya berupaya untuk mengakomodir aspirasi ratusan pensiunan yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Tentu ini butuh upaya, dan kita tadi sudah mendoakan mudah-mudahan hati dan pikiran kita cukup terbuka untuk melakukan itu," tukasnya.
Baca Juga: Pelaku UMKM Diberi Pemahaman Soal Penjaminan Kredit lewat Literasi Keuangan