- PT Jasa Berdikari Logistics (JBL) berkomitmen menerapkan "Logistik Bersih"
- Perusahaan memesan 500 unit truk EV dari Indomobil dan JAC
- Langkah ini tidak hanya bertujuan mengurangi emisi, tetapi juga meningkatkan efisiensi rantai pasok
Suara.com - PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (JBL) secara resmi mengumumkan komitmennya untuk mentransformasi operasionalnya menuju "Logistik Bersih" atau Green Logistics.
Langkah strategis ini ditandai dengan pengadaan 500 unit Electric Vehicle (EV) Truck yang bekerja sama dengan Indomobil dan JAC.
Pengumuman ini disampaikan dalam acara peluncuran resmi Indomobil JAC pada 19 Agustus 2025. Realisasi pengadaan armada listrik ini akan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2030.
Langkah ini memperkuat posisi JBL sebagai perusahaan logistik nasional yang berfokus pada inovasi dan keberlanjutan.
Inisiatif ini tidak hanya akan memberikan manfaat bagi lingkungan dengan mengurangi emisi karbon, tetapi juga akan meningkatkan efisiensi rantai pasok bagi klien, terutama di sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG).
Sebagai langkah awal, sekitar 20 unit truk EV pertama dijadwalkan akan tiba di Indonesia pada akhir tahun 2025. Presiden Direktur PT JBL, James Budiarto Tjandrakesuma, menegaskan bahwa transisi menuju logistik bersih adalah langkah strategis bisnis sekaligus tanggung jawab perusahaan.
Selain mengurangi emisi, penggunaan armada listrik juga membantu mengatasi tantangan keterbatasan bahan bakar diesel yang sering terjadi, terutama di luar Pulau Jawa.
Pada tahun 2024, JBL telah melakukan uji coba terhadap truk-truk EV untuk memastikan performanya sesuai dengan kondisi jalan dan kebutuhan operasional di Indonesia.
Proses uji coba ini membuktikan bahwa konsep green logistics tidak lagi sebatas wacana, melainkan sebuah kenyataan yang sedang diwujudkan.
Baca Juga: Gebrakan Kakak dari BYD Atto 1: Sinyal Bahaya Bagi Pesaing di Indonesia?
Pembangunan Ekosistem Pendukung
JBL menyadari bahwa menjadi pionir dalam green logistics tidak hanya sebatas mengoperasikan truk listrik. Oleh karena itu, perusahaan juga mulai membangun ekosistem pendukung.
James menjelaskan bahwa timnya telah melakukan survei untuk memetakan titik-titik pengisian daya, dimulai dari wilayah Sulawesi, dan menjalin kerja sama strategis dengan berbagai pihak.
Kehadiran truk EV ini juga memberikan nilai tambah signifikan bagi klien JBL, khususnya di industri FMCG. Dengan armada listrik, distribusi dapat berjalan lebih konsisten, yang pada gilirannya akan meningkatkan efisiensi biaya jangka panjang dan mengurangi jejak karbon pada rantai pasok.
“Supply chain yang bersih adalah investasi banyak pihak, bukan hanya logistik. Dengan armada listrik, produk FMCG tidak hanya sampai tepat waktu dan aman, tetapi juga membawa pesan keberlanjutan yang penting bagi konsumen masa kini, dan generasi masa depan” tutup James.
Dengan target menjadikan 50% dari total armadanya berbasis listrik pada tahun 2030, JBL menegaskan posisinya sebagai mitra yang inovatif dan bertanggung jawab terhadap lingkungan, serta beradaptasi dengan perubahan zaman.