- ASEAN, termasuk Indonesia, perkuat penggunaan mata uang lokal untuk kurangi ketergantungan pada dolar AS
- Transaksi LCT tumbuh pesat, capai 14,1 miliar dolar AS hingga Juli 2025, naik 112 persen dari tahun sebelumnya
- Harmonisasi panduan operasional LCT tingkatkan efisiensi, transparansi, dan integrasi keuangan regional
Suara.com - Indonesia dan negara-negara ASEAN terus memperkuat komitmen penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas batas (Local Currency Transaction/LCT).
Hal ini dilakukan agar bisa mengurangi penggunaan dolar Amerika Serikat.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta mengatakan, inisiatif ini berperan penting dalam mendorong arus perdagangan dan investasi yang lebih efisien, mengurangi risiko volatilitas nilai tukar.
Lalu, mendukung upaya pendalaman pasar keuangan.
"Sehingga integrasi keuangan dan pertumbuhan ekonomi ASEAN yang berkelanjutan dan inklusif dapat tercapai," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Departemen Internasional Bank of Thailand, Nithiwadee Soontornpoch, menekankan bahwa dengan besarnya porsi perdagangan internasional Thailand bersama negara-negara ASEAN, potensi peningkatan penggunaan mata uang lokal masih sangat besar.

Pandangan ini diperkuat oleh Asisten Gubernur Bank Negara Malaysia, Mohamad Ali Iqbal Abdul Khalid, yang menyampaikan bahwa kolaborasi erat antar bank sentral telah mendorong tren peningkatan penggunaan mata uang local, dalam perdagangan bilateral, dan ke depan akan menjadi katalis pertumbuhan kawasan.
Hingga Juli 2025, kinerja LCT mencatatkan transaksi sebesar 14,1 miliar dolar AS (ekivalen) atau tumbuh 112 persen (yoy) dibandingkan 6,7 miliar dolar AS (ekivalen) pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Angka ini juga setara dengan 87 persen dari total transaksi sepanjang 2024 yang mencapai 16,28 miliar dolar AS (ekivalen).
Baca Juga: Dolar AS Dicueki! Transaksi Rupiah RI -Yuan China Tembus Rp 35 T, Bisa Pakai QRIS
Dari sisi pengguna, jumlah nasabah LCT meningkat menjadi rata-rata 7.568 per bulan pada 2025, dibandingkan 5.020 per bulan pada 2024.
Sebagai informasi, Bank Indonesia memulai kerja sama penggunaan mata uang lokal pada 2016 melalui penandatanganan MoU Local Currency Settlement dengan Malaysia dan Thailand.
Inisiatif ini resmi diimplementasikan pada 2018 dan sejak itu berkembang pesat hingga melibatkan enam negara mitra.
Untuk meningkatkan konsistensi dan skalabilitas, Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia, dan Bank of Thailand telah menyepakati harmonisasi LCT Operational Guidelines yang kini menjadi acuan regional.
Sehingga operasi lebih terstandar, transparan, dan memudahkan negosiasi antarnegara ASEAN.
Pemanfaatan mata uang lokal dalam transaksi lintas negara diharapkan dapat memperkuat ketahanan makroekonomi nasional sekaligus mengurangi kerentanan terhadap gejolak nilai tukar global.