Kurangi Hambatan Non Tarif, Bank Sentral di ASEAN Sepakat Terus Gunakan Mata Uang Lokal

Minggu, 21 September 2025 | 14:00 WIB
Kurangi Hambatan Non Tarif, Bank Sentral di ASEAN Sepakat Terus Gunakan Mata Uang Lokal
Ilustrasi mata uang asing. [Pixabay]
Baca 10 detik
  • Kawasan ASEAN terus menyatukan langkah untuk memperkuat stabilitas.
  • Bank Indonesia dan State Bank of Viet Nam berperan sebagai keketuaan (co-chairs).
  • ASEAN perlu memperkuat integrasi keuangan untuk menjaga ketahanan sekaligus membuka peluang pertumbuhan baru.

Suara.com - Kawasan ASEAN terus menyatukan langkah untuk memperkuat stabilitas, ketahanan, dan integrasi keuangan kawasan. Hal itu ditujukan dalam kesepakatan Bank sentral negara ASEAN.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, mengatakan komitmen Indonesia dalam memperkuat integrasi perdagangan dan investasi langsung di kawasan ASEAN.

Salah satunya pengurangan hambatan non-tarif, percepatan konektivitas sistem pembayaran, serta perluasan penggunaan mata uang lokal.

"Kami menekankan pentingnya penguatan jaring pengaman regional (regional safety net) dan mendorong agar sektor keuangan ASEAN memainkan peran kunci dalam menjaga ketahanan sekaligus memperdalam integrasi keuangan," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (21/9/2025).

Bank Indonesia juga terus memperkuat komitmen penggunaan mata uang lokal (local currency transaction atau LCT) sebagai instrumen penting untuk mengurangi kerentanan eksternal. Dan memperdalam keuangan.

Pada pertemuan tersebut, Bank Indonesia dan State Bank of Viet Nam berperan sebagai keketuaan (co-chairs).

Mereka pun sepakat bahwa di tengah dinamika ketidakpastian global, fragmentasi rantai pasok, serta percepatan digitalisasi dan transisi energi.

"ASEAN perlu memperkuat integrasi keuangan untuk menjaga ketahanan sekaligus membuka peluang pertumbuhan baru," katanya.

Selain menyoroti hal tersebut, ia juga menekankan pentingnya penguatan manajemen krisis. Hal ini di tengah semakin dalamnya integrasi perbankan dan pasar modal, sehingga stabilitas kawasan tetap terjaga.

Baca Juga: Rekap Wakil ASEAN di Matchday Pertama Kualifikasi AFC U-23, Hanya 3 Tim yang Berjaya!

"Pentingnya penguatan manajemen krisis. Hal ini di tengah semakin dalamnya integrasi perbankan dan pasar modal, sehingga stabilitas kawasan tetap terjaga," kata dia.

Sementara itu, pertemuan ASEAN SLC selanjutnya akan dilaksanakan di Filipina pada Triwulan I-2026, dengan Bank Indonesia dan State Bank of Viet Nam (SBV) kembali bertindak sebagai co-chairs.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI