IHSG Sesi I: Tertekan ke 8.096 Akibat Koreksi Saham Bank, BRMS dan RAJA Melesat

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 30 September 2025 | 12:45 WIB
IHSG Sesi I: Tertekan ke 8.096 Akibat Koreksi Saham Bank, BRMS dan RAJA Melesat
ARSIP Suara.com - Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • IHSG ditutup melemah 0,33% ke level 8.096,32, yang utamanya disebabkan oleh tekanan jual pada saham-saham big caps Sektor Keuangan (IDXFIN), dengan BBCA dan BBRI menjadi penekan utama indeks.

  • Sektor Keuangan mencatat penurunan terdalam (anjlok 0,87%), meskipun nilai transaksi pasar modal tergolong tinggi mencapai Rp17,02 triliun.

  • Di tengah koreksi, Sektor Properti (IDXPROP) dan Sektor Energi (IDXENER) berhasil menguat dan menahan indeks, dengan saham energi BRMS, DSSA, dan RAJA mencatat kenaikan signifikan.

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan terakhir bulan September dengan performa lesu, ditutup melemah di sesi perdagangan pertama.

IHSG pada hari ini, Selasa (30/9/2025) tercatat turun 26,93 poin atau terkoreksi 0,33% ke level 8.096,32. Tren pelemahan serupa juga menimpa Indeks LQ45 yang turun 0,72% dan parkir di level 796,68.

Meskipun terkoreksi, nilai transaksi di pasar modal tergolong tinggi, mencapai Rp17,02 triliun. Volume perdagangan mencapai 35,50 miliar saham.

Pelemahan indeks terjadi di tengah stabilnya Rupiah di level Rp16.678 per Dolar AS dan harga minyak mentah dunia jenis NYM yang sedikit turun ke $63,10 per barel.

Sektor Keuangan Jadi Beban Utama Indeks

Koreksi IHSG utamanya disebabkan oleh tekanan jual pada saham-saham perbankan berkapitalisasi besar (big caps) yang termasuk dalam sektor keuangan (IDXFIN). Sektor ini menjadi sektor dengan penurunan terdalam, anjlok 0,87%.

Saham-saham yang menjadi penekan utama (Top Lagging Movers) didominasi oleh perbankan dan emiten besar, yakni:

BBCA turun 1,61% ke Rp7.650.
BBRI anjlok 1,26% ke Rp3.930.

Emiten konsumer INDF juga terkoreksi dalam, minus 2,97% ke Rp7.350.

Baca Juga: IHSG Dibuka 'Ngegas' Awal Pekan, Investor Tunggu Rilis Data Ekonomi Kunci

AMMN (-1,78%) dan TPIA (-1.92%) juga turut menekan indeks. 

Di tengah sentimen negatif, beberapa sektor berhasil menunjukkan pergerakan positif dan menahan indeks agar tidak jatuh lebih dalam. Sektor Properti dan Real Estat (IDXPROP) memimpin penguatan dengan kenaikan 1,15%, didorong oleh saham seperti PANI yang naik 2,71%.

Sektor Energi (IDXENER) juga melanjutkan tren menguat, naik 0,41%. Penguatan di sektor ini dipimpin oleh emiten besar seperti DSSA (+2,17%), BRMS (+2,94%), dan lonjakan signifikan pada RAJA (+15,94%).

Saham energi RMKE juga melonjak tinggi hingga 18,57%.

Secara nilai transaksi, BRMS menjadi saham dengan nilai terbesar hari ini, diikuti oleh lonjakan harga signifikan dari RAJA. Namun, dari sisi volume, saham BUMI menjadi yang paling banyak diperdagangkan meskipun harganya turun 2,60%.

Di jajaran saham dengan kenaikan tertinggi (Top Gainers), terdapat sejumlah saham lapis kedua yang melonjak drastis, seperti OILS (+34,72%), RMKO (+34,12%), dan ASLI (+34,00%). Namun, kenaikan saham-saham ini belum cukup kuat untuk mengimbangi tekanan dari saham-saham blue chip sektor keuangan.

Pelemahan ini mengindikasikan bahwa investor sedang melakukan aksi ambil untung (profit taking) pada saham-saham berkapitalisasi besar setelah kenaikan di minggu sebelumnya, sambil mengalihkan fokus ke sektor komoditas dan properti.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI