Menteri Airlangga Dorong Pesantren Menabung Emas di Bullion Bank

Rabu, 08 Oktober 2025 | 14:35 WIB
Menteri Airlangga Dorong Pesantren Menabung Emas di Bullion Bank
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong pesantren untuk menabung di bank emas atau bullion bank yang sudah ada di Indonesia. [Suara.com/Rina Anggraeni]
Baca 10 detik
  • Dengan tabungan emas, pesantren bisa bertahan di tengah goncangan serta ketidapastian ekonomi global.
  • Indonesia bisa memproduksi 110 ton emas yang bisa disimpan di bullion bank.
  • Airlangga menerangkan pemerintah bakal menggunakan seluruh instrumen dalam mendongkrak potensi ekonomi syariah, termasuk lewat bank emas.

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong pesantren untuk menabung di bank emas atau bullion bank yang sudah ada di Indonesia.

Anjuran itu disampaikan Airlangga saat membuka acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025, di di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Rabu (8/10/2025). Ia mengatakan dengan tabungan emas, pesantren bisa bertahan di tengah goncangan serta ketidapastian ekonomi global.

"Tentu ini bisa menjadi underlying untuk ekonomi syariah dan penting disimpan oleh pesantren. Simpanannya dalam bentuk emas. Kalau pesantren menyimpan, menabung emas, maka tentu mau ada gonjang-ganjing global economy yang nilainya selalu tinggi, recession proof, sama turbulensi bisa dijaga dengan emas," terang Airlangga.

Lebih lanjut Airlangga menerangkan pemerintah bakal menggunakan seluruh instrumen dalam mendongkrak potensi ekonomi syariah, termasuk lewat bank emas.

"Kita dorong pemanfaatan seoptimal mungkin bullion bank yang sudah diluncurkan Bapak Presiden, baik itu Bank Syariah Indonesia maupun melalui Pegadaian," katanya

Dia pun bakal meningkatkan produksi emas berlimpah. Terlebih, Indonesia bisa memproduksi 110 ton emas yang bisa disimpan di bullion bank.

"Untuk bullion bank misalnya, kita punya potensi industri emas yang diproduksi oleh tambang kita itu satu tahun kita bisa memproduksi hampir 110 ton emas," katanya.

Dia pun juga mendongkrak potensi industri makanan dan minuman halal yang bisa memberikan potensi ekonomi di Indonesia. Tentunya bisa mengalahkan Arab Saudi dalam memanfaatkan keuangan syariah.

"Nah, ekonomi industri makanan minuman termasuk produksi dan seluruh value chain, nilainya adalah 109 miliar dolar atau seribu triliun. Jadi, kalau ini kita terus dorong syariah compliance, maka dalam waktu tidak lama dari nomor tiga kita bisa menyalip ke nomor satu," tutup dia.

Baca Juga: Bank Emas Banyak Dilirik, BSI Siap Bersaing dengan Perbankan Swasta

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI