Rosan: Butuh Investasi Rp 13 Triliun Agar Ekonomi Tumbuh 8 Persen di 2029

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 08 Oktober 2025 | 17:10 WIB
Rosan: Butuh Investasi Rp 13 Triliun Agar Ekonomi Tumbuh 8 Persen di 2029
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan Indonesia butuh investasi hingga Rp 13 trilliun agar bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen di 2029. [Antara]
Baca 10 detik
  • Kebutuhan investasi ini jauh lebih tinggi dari total investasi selama satu dekade terakhir yang mencapai Rp9.117 triliun.
  • Investasi masih menjadi pendorong utama ekspansi ekonomi nasional.
  • BKPM mencatat realisasi investasi pada Januari-Juni 2025 telah mencapai Rp942,9 triliun atau 49,5 persen dari target.

Suara.com - Indonesia perlu menyerap investasi senilai Rp13.032 triliun dalam lima tahun ke depan agar dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada 2029, demikian disampaikan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani.

Kebutuhan investasi tersebut jauh lebih tinggi dari total investasi selama satu dekade terakhir yang mencapai Rp9.117 triliun.

"Kalau dalam 10 tahun terakhir dari 2014 sampai 2024 investasi yang masuk adalah kurang lebih Rp9.100 triliun (Rp9.117 triliun). Lima tahun ke depan dari 2025 sampai 2029 (ditargetkan) mencapai lebih dari Rp13.032 triliun. Itu investasi yang diharapkan masuk dalam rangka kita bisa mencapai pertumbuhan 8 persen di tahun 2029," kata Rosan dalam Investor Daily Summit 2025 di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, investasi masih menjadi pendorong utama ekspansi ekonomi nasional. Sepanjang 2014-2024, total investasi domestik dan asing terus tumbuh stabil meski dihadapkan pada tekanan global.

Diketahui, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mencatat realisasi investasi pada Januari-Juni 2025 telah mencapai Rp942,9 triliun atau 49,5 persen dari target tahun ini sebesar Rp1.905,6 triliun.

Sementara untuk kuartal III 2025, realisasi investasi diperkirakan telah mencapai sekitar Rp1.400 triliun atau 74 persen dari target tahunan.

Lebih lanjut, Rosan menekankan bahwa percepatan penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat akan sangat bergantung pada keberhasilan Indonesia menarik lebih banyak investor.

“Banyak sekali sebetulnya opportunity yang ada di kita, yang selama ini mungkin hanya menjadi kesempatan tanpa ada implementasi yang kuat,” ujarnya.

Ia menyebut sektor energi terbarukan sebagai salah satu frontier investasi yang sangat menjanjikan, namun belum dimanfaatkan optimal. Indonesia sendiri telah berkomitmen mencapai target emisi nol bersih pada 2060 atau lebih cepat, sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto.

Baca Juga: Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan

Selain sektor energi bersih, dirinya juga menyoroti sejumlah kesepakatan perdagangan seperti Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (IEU CEPA) dan Kanada (ICA CEPA) juga diharapkan memperkuat arus investasi asing ke sektor manufaktur dan infrastruktur digital.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI