-
Harga emas Antam naik tajam Rp72.000 pada 21 Oktober.
-
Emas dunia pecah rekor karena kekhawatiran penutupan pemerintah AS.
-
Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed juga dorong kenaikan harga emas.
Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Selasa, 21 Oktober 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.487.000 per gram.
Dikutip dari situs Logam Mulia, harga emas Antam itu berbalik melonjak sebesar Rp 72.000 dibandingkan hari Senin, 20 Oktober 2025 sebelumnya.
Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 2.336.000 per gram.
Harga buyback itu juga lompat tinggi Rp 72.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Senin kemarin.
![Pekerja menunjukan emas Antam di Toko Emas Buana, Bandung, Jawa Barat, Senin (21/10/2024). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nym/am.]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/15/89476-harga-emas-antam.jpg)
Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:
- Emas 0,5 Gram Rp 1.293.500
- Emas 1 Gram Rp 2.487.000
- Emas 2 gram Rp 4.914.000
- Emas 3 gram Rp 7.346.000
- Emas 5 gram Rp 12.210.000
- Emas 10 gram Rp 24.365.000
- Emas 25 gram Rp 60.787.000
- Emas 50 gram Rp 121.495.000
- Emas 100 gram Rp 242.912.000
- Emas 250 gram Rp 607.015.000
- Emas 500 gram Rp 1.213.820.000
- Emas 1.000 gram Rp 2.427.600.000
Perlu diingat, harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen yang tidak memiliki NPWP. Pengenaan PPh ini sesuai dengan PMK Nomor 34/OMK.19/2017.
Harga Emas Dunia Pecah Rekor Lagi
Harga emas dunia masih melaju di zona positif setelah menembus rekor tertinggi baru pada awal perdagangan Asia, Selasa (21/10/2025). Mengutip FXStreet, harga emas (XAU/USD) bertahan di kisaran USD 4.370 per troy ounce, mendekati level tertinggi sepanjang masa di USD 4.380.
Penguatan harga logam mulia ini didorong oleh kekhawatiran pasar atas penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang belum menunjukkan tanda-tanda berakhir, serta ekspektasi penurunan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve (The Fed).
Baca Juga: Harga Emas Dunia Melonjak, Warga 'Rebutan' Beli Aset Safe Haven
Penutupan pemerintah federal AS kini telah memasuki hari ke-21, menjadikannya penutupan terpanjang ketiga dalam sejarah modern AS. Kegagalan Senat untuk menyepakati anggaran hingga 11 kali membuat investor beralih ke aset safe haven seperti emas. Situasi ini dinilai dapat memperkuat arus masuk dana ke pasar logam mulia.
Selain itu, pelaku pasar juga menaruh perhatian pada kebijakan moneter The Fed. Berdasarkan data CME FedWatch Tool, sekitar 99 persen pelaku pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga lagi minggu depan, disusul pemangkasan tambahan pada Desember mendatang.
Suku bunga yang lebih rendah membuat biaya peluang memegang emas menjadi lebih kecil, sehingga meningkatkan daya tarik komoditas ini.
Namun, sentimen positif emas sedikit tertahan oleh tanda-tanda meredanya ketegangan perdagangan antara AS dan China. Presiden AS Donald Trump menyebut kedua negara akan segera mencapai 'kesepakatan yang adil', dengan pertemuan bilateral dijadwalkan dalam beberapa hari ke depan.
Ke depan, pelaku pasar akan menantikan rilis data inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) AS bulan September pada Jumat mendatang. Data tersebut akan menjadi petunjuk penting bagi arah Dolar AS dan pergerakan emas dalam jangka pendek.
Jika inflasi mencatat hasil di atas ekspektasi, Dolar berpotensi menguat dan menekan harga emas yang berdenominasi USD.