Bangun Pabrik Soda Ash Pertama, Dirut Pupuk Indonesia: Impian Tiga Dekade Lalu Akhirnya Terwujud

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 03 November 2025 | 13:27 WIB
Bangun Pabrik Soda Ash Pertama, Dirut Pupuk Indonesia: Impian Tiga Dekade Lalu Akhirnya Terwujud
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi menyambut baik dimulainya pembangunan pabrik soda ash oleh PT Pupuk Kaltim. (Foto Ist).
Baca 10 detik
  • Dirut PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan impian selama tiga dekade terwujud dengan dibangunnya pabrik soda ash pertama di Kaltim.
  • Selama ini, Indonesia masih mengimpor soda ash dan ammonium chloride sebesar 100 persen.
  • Pembangunan pabrik soda ash di Bontang, Kalimantan Timur itu menelan investasi sebesar Rp 5 triliun dari pendanaan perusahaan dan perbankan nasional.

Suara.com - PT Pupuk Indonesia/PI (Persero) pada akhir pekan kemarin mulai membangun pabrik soda ash pertama di Indonesia dengan nilai investasi sebesar Rp5 triliun. Dana pembangunan itu peroleh dari perbankan nasional.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan pembangunan pabrik soda ash, yang sudah diniatkan sejak tiga dekade silam itu, merupakan perwujudan program Presiden Prabowo Subianto terutama terkait hilirisasi.

Dirut PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan pembangunan pabrik soda ash di Bontang, Kalimantan Timur itu menelan investasi sebesar Rp 5 triliun dari pendanaan perusahaan dan perbankan nasional.

“Ini perwujudan program presiden, yakni hilirisasi. Pembangunan ini juga menandai 1 tahun dari pemerintahan Presiden Prabowo. Sesuai arahan beliau setahun lalu, sangat tegas dan jelas untuk melanjutkan hilirisasi, dan memperkuat ketahanan industri,” kata Rahmad Pribadi.

Rencana pabrik soda ash ini memiliki kapasitas produksi ammonium chloride dan soda ash masing-masing 300 ribu MTPY (metrik ton per tahun) dengan target pasar domestik dan ekspor. Pembangunan direncanakan akan selesai pembangunan pada Maret 2028, dengan total serapan kerja untuk proyek ini sebesar 800 pekerja kontruksi dan 86 pekerja operasional.

Yang menarik, pembangunan pabrik soda ash ini tidak hanya berkaitan dengan hilirisasi. Pabrik tersebut dibangun untuk mengurangi ketergantungan Indonesia atas impor soda ash dan hilirisasi produk amoniak sebesar 105 ribu ton per tahun, juga untuk menurunkan emisi karbondioksida melalui penyerapan akses CO2 sebagai bahan baku soda ash sebesar 174 ribu ton pertahun.

“Manfaat lainnya untuk mendukung ketahanan pangan melalui pemanfaatan ammonium chloride sebagai direct fertilizer (sumber nitrogen) atau campuran bahan baku NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium), serta meningkatkan revenue melalui penjualan soda ash dan ammonium chloride,” kata Rahmad Pribadi.

Untuk infrastruktur gudang, dialokasikan terhadap ammonium chloride dan soda ash masing-masing 20 ribu ton curah, soda ash dan ammonium chloride bag 5.500 ton kantong, dan NaCI (natrium klorida) 50 ribu ton curah.

Selama ini, Indonesia masih mengimpor soda ash dan ammonium chloride sebesar 100 persen. Misalnya, pemerintah mengimpor 801,67 ribu soda ash dan 312,67 ribu ammonium chloride pada tahun 2024. Karena itu, diharapkan pembangunan pabrik soda ash pertama ini dapat mensubtitusi impor komoditas tersebut.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Salurkan Paket Beras SPHP untuk Program Gerakan Pangan Murah

“Impor soda ash di Indonesia sekarang 1 juta ton (per tahun) dan akan terus tumbuh dengan pertumbuhan sekitar 5-6 persen per tahun,” ucap Rahmad.

“Kalau sekarang saja kita impor 1 juta dan Indonesia tidak mulai membangun soda ash, tidak bisa saya bayangkan berapa besar devisa kita yang harus kita keluarkan Indonesia, padahal kita memiliki semua yang diperlukan untuk membangun soda ash ini,” kata Dirut PT Pupuk Indonesia ini.

Begitu pula dengan impor produk samping hasil pabrik soda ash yang masih 100 persen impor, yakni ammonium chloride.

“Jadi, hasil dari sini tidak hanya menggantikan impor soda ash, tapi juga menggantikan impor dari ammonium chloride sebagai pupuk yang sangat dibutuhkan untuk kebun kelapa sawit, ungkap dia.

Rahmad menitipkan pesan kepada Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur Gusrizal agar proyek ini dapat dieksekusi dengan baik; sesuai target waktu, kualitas, dan pembiayaan; serta selalu mengedepankan tata kelola maupun keselamatan para pekerja.

“Mudah-mudahan mimpi besar bangsa Indonesia untuk memiliki ketahanan industri yang semakin kuat untuk mengurangi impor menjadi negara yang lebih mandiri, bisa kita capai, dan pupuk Indonesia bersama dengan seluruh anak perusahaannya, kali ini dengan pupuk Kalimantan Timur, bisa memberikan kontribusi terbaiknya bagi bangsa dan negara,” katanya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI