Danantara Kucurkan Dana Rp 750 M - Rp 950 M untuk Modal Proyek Waste to Energy

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 03 November 2025 | 17:39 WIB
Danantara Kucurkan Dana Rp 750 M - Rp 950 M untuk Modal Proyek Waste to Energy
Danantara mengatakan proyek waste to energy - yang mengolah sampah menjadi sumber energi listrik, akan diluncurkan pada akhir 2025. Foto: Antrean truk di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi Jawa Barat, Rabu (15/10/2025). [Antara/Fakhri Hermansyah].
Baca 10 detik
  • Danantara suntik 30 persen ekuitas, sumbernya dari Patriot Bond.

  • Modal PSEL proyek Rp 2,5 T, Danantara suplai Rp 750 M.

  • Danantara siap ambil minimal 30 persen saham, bahkan bisa mayoritas.

Suara.com - BPI Danantara berencana mengucurkan 30 persen dana sebagai ekuitas kepada Badan Usaha Pengembang dan Pengelola (BUPP) proyek Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) atau waste-to-energy.

Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara, Pandu Sjahrir, mengungkapkan dalam satu proyek waste-to-energy membutuhkan modal sebesar Rp 2,5 triliun - Rp 3,2 triliun.

Dengan begitu, Danantara akan menyuplai dana sebesar Rp 750 miliar hingga Rp 950 miliar.

Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara, Pandu Patria Sjahrir. [Suara.com/Achmad Fauzi].
Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara, Pandu Patria Sjahrir. [Suara.com/Achmad Fauzi].

"Jadi kita pendanaan equity di proyek-proyek yang ada," ujar Pandu saat ditemui di Wisma Danantara, Jakarta, Senin (3/11/2025).

Ia menjelaskan, kucuran dana untuk proyek energi terbarukan itu bersumber dari uang yang diraih dari penerbitan Patriot Bond. Danantara menghium dana dari Patriot Bond mencapai Rp 50 triliun.

"Kita akan menggunakan dana Patriot Bond untuk salah satunya untuk waste to energy," jelas Pandu.

Mantan Bos emiten PT TBS Energi Utama Tbk ini melanjutkan, sisa dari pendanan proyek waste-to-energy 70 persen akan diraih dari pinjaman bank.

"Jadi kita kebanyakan tuh equity dari biasanya project financing tuh lumrahnya 70 percent debt, 30 percent equity," katanya.

Sementara, Pandu menambahkan, Danantara akan memegang saham paling kecil 30 persen dalam komposisi saham dalam proyek tersebut. Namun, ia bilang, tidak menutup kemungkinan Danantara bisa menjadi miliki mayoritas saham proyek waste-to-energy.

Baca Juga: PT KAI Koordinasi Danantara soal Restrukturisasi Utang Whoosh, Apa Hasilnya?

"Jadi kita mungkin siap proyek bisa beda-beda. We are open misalnya nanti technical partner ingin punya saham lebih, kita bilangnya if we can 30 persen paling tidak. Tapi kita happy to take 51 percent or above," ucapnya.

Untuk diketahui, Danantara bakal segera membuka tender untuk menjadi BUPP proyek waste-to-energy pada 6 November 2025 mendatang.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI