- 
IHSG menguat di level 8.275 didukung sentimen bursa global.
 - 
IHSG diprediksi naik didorong aliran dana asing dan harga komoditas.
 - 
Saham teknologi AS melonjak setelah kesepakatan bisnis besar terkait AI.
 
Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melanjutkan penguatan di awal sesi perdagangan Selas, 4 November 2025. IHSG menguat di level 8.275.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga pukul 09.10 WIB, IHSG tetap menghijau dengan naik 0,20 persen ke level 8.291.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 2,13 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,66 triliun, serta frekuensi sebanyak 202.200 kali.
![Pengunjung melintas dibawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/18/55308-ihsg-ihsg-anjlok-bursa-efek-indeks-harga-saham-ilustrasi-bursa-ilustrasi-ihsg.jpg)
Dalam perdagangan di waktu tersebut, sebanyak 277 saham bergerak naik, sedangkan 214 saham mengalami penurunan, dan 464 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada waktu itu diantaranya, AADI, ATIC, BREN, FPNI, GGRM, ICBP, IMPC, INKP, ITMG, PGUN, PTRO, RAJA.
Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, BESS, CBDK, DAAZ, DATA, DSSA, JARR, LINK, MERK, PANI, PGJO, POLU, RANC.
Proyeksi IHSG
IHSG diproyeksi melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari ini, Selasa (4/11/2025). Hal ini, setelah mendapat sentimen positif dari bursa global dan aliran dana asing yang masih berlanjut.
Berdasarkan riset CGS International Sekuritas, IHSG diperkirakan bergerak di kisaran support 8.210–8.145 dan resistance 8.340–8.405.
Baca Juga: Sentimen Global Dorong IHSG Lanjut Menguat Hari Ini, Asing Net Buy Rp 1 Triliun
"Menguatnya mayoritas indeks di bursa Wall Street, berlanjutnya aksi beli investor asing, naiknya harga beberapa komoditas dan laporan kinerja keuangan emiten diprediksi akan menjadi sentimen positif untuk IHSG," tulis CGS International dalam risetnya.
Dari pasar global, pergerakan indeks di bursa Wall Street semalam ditutup bervariasi dengan kecenderungan menguat. Indeks S&P 500 naik 0,17 persen ke level 6.851,97, sementara Dow Jones terkoreksi tipis 0,48 persen ke 47.336,68, dan Nasdaq ditopang saham teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI).
Saham raksasa teknologi seperti Amazon kembali melesat 4 persen usai mengumumkan kesepakatan bisnis senilai USD 38 miliar dengan OpenAI, yang akan melibatkan penggunaan ratusan ribu unit GPU Nvidia.
Saham produsen chip seperti Micron Technology dan Nvidia juga menguat masing-masing 4,88 persen dan 2,17 persen, setelah Microsoft dan Iren menandatangani kesepakatan kerja sama senilai USD 9,7 miliar untuk akses GPU milik Microsoft.
Dari dalam negeri, optimisme juga didukung oleh tren kenaikan sejumlah harga komoditas ekspor unggulan. Harga batu bara Newcastle naik tajam 5,23 persen ke USD 109,60 per ton, sedangkan harga minyak mentah stabil di kisaran USD 61,05 per barel.
Meski demikian, sebagian komoditas seperti CPO dan perak masih terkoreksi, masing-masing turun 2,29 persen dan 1,26 persen.