Belum Ada Kata Sepakat, Shell Indonesia Mau Temui Pemerintah Lagi Bahas Stok BBM

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 07 November 2025 | 16:37 WIB
Belum Ada Kata Sepakat, Shell Indonesia Mau Temui Pemerintah Lagi Bahas Stok BBM
Dirjen Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan sekitar 34.000 sumur minyak rakyat sedang diverifikasi sebelum bisa beroperasi secara legal. [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]
Baca 10 detik
  • Stok BBM Shell belum tersedia sebab negosiasi pembelian tersendat.

  • Shell Indonesia akan bertemu ESDM bicarakan pemenuhan stok BBM.

  • Pemerintah tak atur negosiasi, baru BP-AKR setuju beli dari Pertamina.

Suara.com - Stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell tampaknya masih belum tersedia dalam waktu dekat ini.

Pasalnya, negosiasi pembelian bahan bakar murni atau base fuel antara Shell Indonesia dengan Pertamina masih belum menemui titik terang.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menyebut, Shell akan kembali melakukan pertemuan dengan pemerintah untuk membicarakan permasalahan ini.

"Shell rencana mau ketemu saya. Belum, masih janjian. Janjian saya kan belum memutuskan waktunya kapan. Saya bilang siap, nanti kami akan terima," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Petugas memeriksa pompa bensin  di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Shell, kawasan Salemba, Jakarta, Jumat (10/10/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Petugas memeriksa pompa bensin di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Shell, kawasan Salemba, Jakarta, Jumat (10/10/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sayangnya, Laode tidak merinci soal pembahasan apa yang akan dibicarakan dalam pertemuan tersebut. Dia hanya bilang, manajemen Shell Indonesia ingin bertemu dengannya.

"Saya nggak tahu mau ketemu saya ini dalam rangka apa, saya belum tahu. Pokoknya dia mau ketemu saya aja," ucapnya.

Laode menegaskan, pemerintah pada dasarnya hanya mengakomodir pemenuhan stok untuk SPBU swasta. Namun, untuk proses negosiasinya, pemerintah tidak bisa mengatur, karena menggunakan skema bisnis antar badan usaha.

"Kan kalau negosiasi kan sudah dibuka semua. Sudah dibuka semua, sebenarnya tinggal langsung ke badan usaha aja ke Pertamina," bebernya.

Seperti diketahui, saat ini baru BP-AKR saja yang telah menyetujui pembelian base fuel dari Pertamina. Sedangkan, SPBU lain seperti Vivo masih dalam tahap negosiasi.

Baca Juga: Nego Alot, SPBU Vivo Dekati Kesepakatan Beli BBM 100 Ribu Barel dari Pertamina

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan bahwa badan usaha pengelola SPBU Vivo tengah mendekati kesepakatan untuk membeli pasokan BBM dari Pertamina Patra Niaga.

"Sedang bernegosiasi dengan badan usaha Patra Niaga dan kemarin memang kami mendapatkan info bahwa Vivo sudah mendekati (kesepakatan)," katanya.

Laode juga mengungkapkan bahwa volume BBM yang diajukan oleh Vivo dalam negosiasi ini berkisar di angka 100 ribu barel.

"Awalnya juga kan Vivo sudah minta 100 ribu barel. Harusnya, ini belum diputus, harusnya ya sama," tambahnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI