IHSG Pecah Rekor Lagi Hari Ini, Apa Pemicunya

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 07 November 2025 | 17:17 WIB
IHSG Pecah Rekor Lagi Hari Ini, Apa Pemicunya
Seorang pengunjung mengambil gambar pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (30/12/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.]
Baca 10 detik
  • IHSG cetak rekor baru, ditutup menguat 0,69 persen ke level 8.394.

  • Kenaikan ditopang likuiditas, rupiah menguat, dan cadangan devisa naik.

  • Tren bullish terjaga, namun potensi minor pullback terbuka segera.

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor level tertinggi pada akhir perdagangan Jumat, 7 November 2025.

IHSG ditutup melesat 0,69 persen ke level 8.394. Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya mengemukakan, kenaikan IHSG ini dipicu oleh meningkatnya likuiditas di pasar domestik, penguatan nilai tukar rupiah, serta optimisme terhadap prospek ekonomi Indonesia.

Selama sepekan, IHSG berhasil menguat 2,83 persen persen menunjukkan sentimen positif investor di tengah dinamika global. Sementara itu, rupiah ditutup menguat di posisi Rp 16.690 per USD, menambah kepercayaan pasar terhadap stabilitas ekonomi nasional.

Pengunjung melintas dibawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pengunjung melintas dibawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Kenaikan indeks juga ditopang oleh data cadangan devisa Oktober 2025 yang meningkat menjadi USD 149,9 miliar, naik dari USD 148,7 miliar pada bulan sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh penerbitan obligasi pemerintah, penerimaan pajak, serta jasa ekspor, di tengah langkah Bank Indonesia (BI) menjaga stabilitas nilai tukar.

Dengan level tersebut, cadangan devisa Indonesia kini mampu membiayai 6,2 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh di atas standar kecukupan internasional sebesar tiga bulan impor.

"Di sisi lain, indeks harga properti hunian tercatat naik 0,84 pesen (YoY) pada kuartal III-2025, sedikit melambat dari pertumbuhan 0,9 persen pada kuartal sebelumnya menandai pertumbuhan paling lambat sejak 2003," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya.

Secara teknikal, Phintraco Sekuritas menilai tren IHSG masih bullish dalam jangka menengah hingga panjang. Namun, di jangka pendek, indikator harian menunjukkan IHSG berada di area overbought, yang membuka potensi minor pullback sebelum melanjutkan penguatan.

"IHSG masih berada di area upper band indikator Bollinger Bands, menandakan momentum bullish yang kuat. Selama IHSG bertahan di atas level 8.250–8.300, peluang penguatan menuju area 8.400–8.450 tetap terbuka," tulis Phintraco Sekuritas.

Pada perdagangan hari ini, sebanyak 25,30 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 15,51 triliun, serta frekuensi sebanyak 1,93 juta kali.

Baca Juga: Stockbit Error Sejak Pagi, Publik Ancam Pindah Platform Hingga Lapor YLKI

Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 303 saham bergerak naik, sedangkan 332 saham mengalami penurunan, dan 321 saham tidak mengalami pergerakan.

Adapun, beberapa saham yang menjadi Top Gainers pada Hari ini diantaranya, BLUE, CUAN, DCII, DSSA, GEMS, GMTD, INTP, ISAT, MORA, NRCA, PANI, PTRO.

Sedangkan, saham yang masuk dalam Top Loser diantaranya, AADI, CEKA, CPIN, FISH, GGRM, IMPC, JPFA, MLPT, PGUN, POLU, SHIP, SMMT.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI