Emas Antam Makin Mahal di Akhir Pekan Ini, Capai Hampir Rp 2,3 Juta per Gram

Achmad Fauzi Suara.Com
Sabtu, 08 November 2025 | 10:24 WIB
Emas Antam Makin Mahal di Akhir Pekan Ini, Capai Hampir Rp 2,3 Juta per Gram
Pekerja menunjukan emas Antam di Toko Emas Buana, Bandung, Jawa Barat, Senin (21/10/2024). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nym/am.]
Baca 10 detik
  • Harga emas Antam naik Rp 3.000 menjadi Rp 2.299.000 per gram.

  • Buyback Antam juga naik Rp 3.000, mencapai Rp 2.164.000 per gram.

  • Harga emas dunia menanjak, didorong dolar AS melemah hari ini.

Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Sabtu, 8 November 2025 untuk ukuran satu dibanderol di harga Rp 2.299.000 per gram.

Dikutip dari situs Logam Mulia, harga emas antam itu lagi-lagi melesat sebesar Rp 3.000 dibandingkan hari Jumat, 7 November 2025 sebelumnya.

Sementara itu, harga Buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 2.164.000 per gram.

Harga buyback itu juga terdongkrak sebesar Rp 3.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Jumat kemarin.

Emas Antam (www.logammulia.com)
Emas Antam (www.logammulia.com)

Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas antam pada hari ini:

  • Emas 0,5 Gram Rp 1.199.500
  • Emas 1 Gram Rp 2.299.000
  • Emas 2 gram Rp 4.538.000
  • Emas 3 gram Rp 6.728.000
  • Emas 5 gram Rp 11.270.000
  • Emas 10 gram Rp 22.845.000
  • Emas 25 gram Rp 56.087.000
  • Emas 50 gram Rp 112.095.000
  • Emas 100 gram Rp 224.112.000
  • Emas 250 gram Rp 560.015.000
  • Emas 500 gram Rp 1.119.820.000
  • Emas 1.000 gram Rp 2.239.600.000

Perlu diingat, harga tersebut belum termasuk pajak penghasilan (PPh) sebesar 0,45 persen bagi pemegang NPWP dan 0,9 persen yang tidak memiliki NPWP. Pengenaan PPh ini sesuai dengan PMK Nomor 34/OMK.19/2017.

Harga Emas Dunia Melonjak

Harga emas dunia kembali menanjak pada perdagangan Jumat (8/11/2025) seiring pelemahan Dolar AS dan meningkatnya kekhawatiran pasar atas ketidakpastian politik di Amerika Serikat akibat penutupan pemerintahan yang berkepanjangan. Kondisi tersebut mendorong investor beralih ke aset aman atau safe haven seperti emas.

Dikutip dari Reuters, harga emas spot naik 0,7 persen menjadi USD 4.005,21 per ons pada pukul 15.15 waktu New York (ET), sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,5 persen ke level USD 4.009,80 per ons.

Baca Juga: Emas Antam Lompat Tinggi Lagi, Harganya Tembus Rp 2.296.000 per Gram.

Kenaikan harga logam mulia ini terjadi di tengah proyeksi pelemahan tajam indeks Wall Street, yang diperkirakan membukukan penurunan mingguan terbesar dalam tujuh bulan terakhir. Pasar saham berbasis teknologi tengah tertekan oleh kekhawatiran atas keberlanjutan reli saham yang ditopang oleh sentimen kecerdasan buatan (AI).

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) tercatat melemah, membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

"Aksi harga baru-baru ini secara teknis menunjukkan bahwa kita mungkin menetapkan batas bawah harga emas dan perak," ujar Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals, dikutip dari Reuters.

Emas selama ini dianggap sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global. Selain itu, logam mulia ini juga cenderung diuntungkan dalam situasi suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil seperti obligasi.

Penutupan pemerintah AS yang berkepanjangan juga membuat rilis data ketenagakerjaan non-pertanian (non-farm payrolls) tertunda. Hal ini membuat pelaku pasar beralih ke data ketenagakerjaan sektor swasta, yang menunjukkan adanya penurunan jumlah pekerjaan pada Oktober, sebagai acuan untuk menilai peluang pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve (The Fed).

Menurut alat FedWatch CME Group, peluang terjadinya pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember mencapai 66%.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI