Rupiah Lemah Tak Berdaya Sore Ini Disebabkan Investor Cemas soal Data Cadangan Devisa

Kamis, 04 Desember 2025 | 16:13 WIB
Rupiah Lemah Tak Berdaya Sore Ini Disebabkan Investor Cemas soal Data Cadangan Devisa
Petugas salah satu tempat penukaran mata uang asing menunjukkan uang rupiah dan dolar AS, Jakarta, Selasa (14/1/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • Rupiah ditutup melemah 0,15 pesen pada Kamis, 4 Desember 2025, mencapai level Rp 16.653 per dolar Amerika Serikat.
  • Pelemahan rupiah diindikasikan oleh intervensi Bank Indonesia serta antisipasi data cadangan devisa dan inflasi AS.
  • Investor juga khawatir terhadap prospek pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia dalam jangka waktu pendek mendatang.

Suara.com - Nilai tukar rupiah terus melanjutkan pelemahan pada penutupan, Kamis 4 Desember 2025. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar Kamis (4/12/2025) ditutup di level Rp 16.653  dolar Amerika Serikat (AS).

Alhasil, rupiah melemah 0,15 persen dibanding penutupan pada Rabu yang berada di level Rp 16.628 per dolar AS.

Sedangkan, kurs rupiah berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia di level Rp 16.646.

Ilustrasi uang rupiah. [Antara]
Ilustrasi uang rupiah. [Antara]

Beberapa mayoritas mata uang juga mengalami fluktuatif pada hari ini. Salah satunya, baht Thailand melemah 0,44 persen. Diikuti dolar Singapura melemah 0,16 persen.

Lalu ada won Korea yang melemah 0,35 persen. Disusul Peso Filipina melemah 0,19 persen. Diikuti oleh yen Jepang merosot 0,14 persen.

Sementara, beberapa mata uang asia lainnya menguat seperti  yuan China menguat 0,07  persen, ringgit Malaysia menguat 0,25  persen. Disusul dolar Taiwan yang menguat 0,03 persen. Sedangkan, dolar Hong Kong menguat stagnan terhadap dolar AS.

Penyebab Rupiah Meloyo

Dalam hal ini, analisis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan pelemahan rupiah dikarenakan kebijakan Bank Indonesia yang terus melakukan intervensi. Hal ini membuat cadangan devisa Indonesia bisa terkikis.

"Rupiah melemah terhadap dolar AS oleh antisipasi investor pada data cadangan devisa Indonesia besok yang dikuatirkan terdampak intervensi BI," katanya saat dihubungi Suara.com.

Baca Juga: Rupiah Melemah Tipis Terhadap Dolar AS, Investor Khawatir Cadangan Devisa Indonesia

Lalu, pelemahan rupiah juga diindikasi adanya  laporan  data penting inflasi PCE Amerika Serikat pada besok malem. Selain itu rencana Bank Indonesia yang memangkas suku bunga membuat investor jadi khawatir dan berdampak pada sentimen rupiah.

"Untuk jangka pendek, rupiah masih tertekan oleh prospek pemangkasan suku bunga BI, walau mungkin bisa diimbangi oleh prospek yang sama pada the Fed dan intervensi, rupiah diperkirakan akan tertahan dalam rentan sekarang ini untuk beberapa waktu ke depan," pungkasnya.

Disclaimer: Artikel ini merupakan pandangan dan analisis pasar yang ditujukan sebagai informasi umum, bukan saran atau rekomendasi investasi. Keputusan investasi tetap berada di tangan pembaca, dan setiap risiko investasi menjadi tanggung jawab pribadi. Investor disarankan untuk melakukan riset mendalam sebelum mengambil keputusan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI