- Kementerian ESDM memprioritaskan pemulihan SPBU terdampak bencana, dengan beberapa SPBU di Aceh Tamiang mulai beroperasi.
- Sejumlah SPBU di Sumatra Utara dan Aceh masih belum beroperasi akibat kerusakan sarana atau listrik padam pascabencana.
- Pendistribusian BBM dan LPG untuk wilayah Bireuen telah berangsur normal meskipun melalui jalur suplai alternatif.
Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, sebagian besar SPBU mulai beroperasi normal kembali, terutama wilayah Aceh.
Termasuk Kabupaten Aceh Tamiang, salah satu wilayah yang paling parah dan sempat terisolasi, kini sudah ada 3 SPBU yang beroperasi melayani masyarakat.
"Kementerian ESDM dan PT Pertamina (Persero) memprioritaskan pemulihan SPBU yang terkena dampak bencana. Kami juga sudah memulihkan 3 SPBU di Kabupaten Aceh Tamiang, agar dapat berfungsi melayani kebutuhan masyarakat di sana," ujar Ketua Tim ESDM Siaga Bencana Rudy Sufahriadi dalam keterangan tertulis, Minggu (7/12/2025).
![Warga menunggu Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Selasa (2/12/2025). [ANTARA FOTO/Yudi Manar/foc]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/12/03/34817-bencana-banjir-sumatera-antrean-bbm-di-tapanuli-kekosongan-bbm-di-tapanuli.jpg)
Adapun di Provinsi Sumatra Utara (Sumut) dan Aceh, masih terdapat beberapa SPBU yang blackout (jaringan listrik mati) ataupun mengalami kerusakan sarana dan prasarana akibat terkena banjir.
Untuk SPBU di Sumut, saat ini hanya 3 SPBU yang masih belum beroperasi.
Rudy merinci, dari 55 SPBU di Kabupaten Deli Serdang 1 SPBU masih mengalami kerusakan sarana dan prasarana, sementara 54 lainnya telah beroperasi. Kemudian di Kabupaten Langkat, dari 21 SPBU, ada 2 yang masih belum dapat melayani konsumen karena mengalami banjir di area pulau pompa.
Sementara di Aceh, seluruh SPBU di Kabupaten Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, dan Bireuen telah beroperasi normal. Kemudian di Kabupaten Pidie Jaya, dari 4 SPBU, 3 sudah beroperasi dan 1 sisanya mengalami kerusakan sarana dan prasarana. Di Kabupaten Aceh Tamiang, 3 dari 7 SPBU sudah beroperasi, sisanya masih dalam proses pemulihan karena terjadi kerusakan sarana dan prasarana.
Di Kabupaten Gayo Lues, 1 dari 7 SPBU telah melayani masyarakat dan 6 sisanya masih belum berfungsi karena jaringan listrik belum pulih. Adapun di Kabupaten Bener Meriah, dari 4 SPBU seluruhnya masih belum beroperasi karena jaringan listrik mengalami blackout.
Khusus untuk Kabupaten Bireuen, penyaluran BBM ke Bireuen sebelah timur sudah normal, tidak terdapat kendala. Penyaluran BBM dilakukan dari Integrated Terminal (IT) Lhokseumawe. Sementara untuk Bireuen sebelah barat, penyaluran sudah berangsur normal, meski dilakukan alih suplai dari Fuel Terminal (FT) Krueng Raya.
Baca Juga: PTAR Pengelola Tambang Emas Martabe di Tapsel, Hentikan Operasi Sementara!
"Operasional FT Krueng Raya juga sudah berangsur normal, antrean perlahan mulai terurai, seiring pendistribusian BBM yang dilakukan terus menerus. Selain itu, sejak Jumat kemarin, mobil tangki bantuan dari IT Lhokseumawe juga telah tiba dan digunakan untuk membantu penyaluran ke Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, dan Bireuen," kata Rudy.
Adapun Warga Bireuen juga telah mendapatkan akses terhadap Liquefied Petroleum Gas (LPG) kembali. Distribusi LPG di untuk Bireuen sebelah timur berjalan normal, tanpa kendala pada penyaluran dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE). Sementara untuk Bireuen bagian barat, meski penyaluran masih dilakukan secara bertahap dan manual, LPG sudah dapat mencapai masyarakat yang membutuhkan.
"Meski medan masih sulit untuk dilewati, namun LPG sudah dapat disalurkan kepada masyarakat. Penyaluran LPG 3 kilogram dilakukan melewati sungai, karena jembatan terputus. LPG ini sangat penting untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Distribusi LPG juga difokuskan untuk memenuhi kebutuhan dapur umum di pengungsian," pungkas Rudy.