Bentuk Syukur Dapat Umroh dari PNM, Tangis Haru Nasabah PNM Mekaar di Sujud Pertama

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:18 WIB
Bentuk Syukur Dapat Umroh dari PNM, Tangis Haru Nasabah PNM Mekaar di Sujud Pertama
Nasabah PNM Mekaar penerima reward Umroh dan perjalanan ke Hong Kong, yang pada periode ini diberikan kepada 117 nasabah (Dok: PNM)

Suara.com - Suasana haru menyertai keberangkatan para nasabah PNM Mekaar penerima reward Umroh dan perjalanan ke Hong Kong, yang pada periode ini diberikan kepada 117 nasabah. Di antara rasa syukur dan perjalanan spiritual yang mereka jalani, ada satu hal yang mereka bawa dari rumah yaitu doa untuk saudara-saudara di Sumatra yang terdampak bencana.

Salah satunya datang dari Nursakinah, nasabah Mekaar asal Kabanjahe, yang untuk pertama kalinya melangkah menuju Tanah Suci. Dengan suara yang lembut, ia bercerita, “Terima kasih kepada PNM yang sudah memberi kesempatan ini. Saya ingin membawa doa untuk saudara-saudara kita di Sumatra yang sedang tertimpa musibah. Saya juga mau mendoakan anak saya yang sekolah di Panyabungan supaya bisa segera saya kunjungi. Semoga masyarakat di sana diberikan kekuatan untuk bangkit lagi.”

Bagi para nasabah, reward Umroh bukan sekadar perjalanan ibadah. Ini adalah ruang sunyi untuk membawa harapan keluarga dan komunitas, sekaligus kesempatan untuk memanjatkan doa-doa yang selama ini mereka simpan dalam hati. Di depan Ka’bah, doa itu terasa lebih dekat dan lebih tulus.

Sekretaris Perusahaan PNM, Dodot Patria Ary, menyampaikan bahwa inilah esensi pemberdayaan yang ingin dijaga oleh PNM keberanian perempuan untuk tumbuh, sekaligus kehangatan mereka dalam saling menguatkan.

“Kami percaya bahwa pemberdayaan bukan hanya tentang usaha, tapi juga tentang hati yang saling menjaga. Doa yang dibawa para nasabah ke Tanah Suci menunjukkan betapa kuatnya ikatan komunitas Mekaar. Kebahagiaan memang selalu terasa lebih penuh saat kita saling menguatkan,” ujar Dodot.

PNM terus menghadirkan ruang agar setiap langkah kecil para nasabah bisa menjadi inspirasi besar. Dari rumah-rumah sederhana di desa hingga Tanah Suci di Mekkah, kekuatan itu terus tumbuh bersama.***

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI