Pembentukan Paguyuban Mitra Jadi Kunci Perbaikan Hubungan OjolAplikator

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:37 WIB
Pembentukan Paguyuban Mitra Jadi Kunci Perbaikan Hubungan OjolAplikator
Ilustrasi. SOREC Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM menilai bahwa pembentukan paguyuban mitra merupakan langkah strategis dalam membenahi hubungan antara pengemudi dan aplikator. [ANTARA FOTO/Umarul Faruq/YU]
Baca 10 detik
  • SOREC UGM nilai paguyuban penting perbaiki komunikasi ojol–aplikator.

  • Gojek luncurkan PPMG sebagai forum aspirasi mitra pertama di Bandung.

  • Struktur representatif dinilai perkuat suara dan posisi tawar pengemudi.

Suara.com - Social Research Center (SOREC) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada menilai bahwa pembentukan paguyuban mitra merupakan langkah strategis dalam membenahi hubungan antara pengemudi dan aplikator transportasi daring.

Selama beberapa tahun terakhir, SOREC mengamati bahwa banyak persoalan di sektor ini muncul akibat komunikasi yang tidak merata, penyebaran informasi yang tidak terstruktur, serta keluhan pengemudi yang kerap tidak tersampaikan secara utuh.

SOREC menegaskan perlunya struktur representasi yang jelas agar hubungan kedua pihak berjalan lebih sehat, berimbang, dan berkelanjutan. Ketua SOREC, Dr. AB Widyanta, menekankan bahwa pembentukan paguyuban tidak hanya soal menghadirkan forum resmi, tetapi harus ditopang pemahaman sosial yang kuat mengenai kondisi riil para pengemudi.

“Setiap organisasi yang dibentuk untuk mewakili pekerja harus disusun berdasarkan riset dan pemetaan sosial yang tepat. Tanpa pondasi tersebut, komunitas ojol berisiko tidak berfungsi optimal dan gagal menjembatani persoalan yang ada,” jelasnya.

Dalam kajian SOREC, struktur perwakilan yang terorganisir akan mengurangi komunikasi sporadis yang selama ini menjadi sumber miskomunikasi. Informasi kebijakan dan fitur dapat tersampaikan lebih rapi, sementara aspirasi pengemudi dihimpun secara terstruktur sehingga lebih mudah dipetakan dan ditindaklanjuti.

“Dalam jangka panjang, mekanisme seperti ini dapat mengurangi kesalahpahaman, mencegah rumor, serta membuka ruang dialog yang lebih konstruktif,” tambah Widyanta.

SOREC juga mencatat bahwa paguyuban yang dikelola secara demokratis akan memperkuat posisi tawar pengemudi, karena suara mereka disampaikan melalui perwakilan resmi yang memiliki legitimasi dari komunitasnya.

Sejalan dengan temuan akademik tersebut, Gojek baru-baru ini memperkenalkan Paguyuban Perwakilan Mitra Gojek (PPMG) sebagai forum representatif pertama yang memungkinkan mitra pengemudi memilih perwakilan aspirasi mereka secara langsung. Program ini pertama kali dijalankan di Bandung.

PPMG berfungsi sebagai ruang konsultasi terkait kesejahteraan, keselamatan, pengalaman operasional, hingga pengembangan fitur aplikasi. Para kandidat perwakilan dipilih secara demokratis oleh mitra aktif melalui proses independen, dengan masa bakti dua tahun.

Baca Juga: 5 Trik Ojol Gacor Anti Anyep, Benarkah Konsistensi dan Motor Sehat Jadi Kuncinya?

Sejak 6 November 2025, mitra pengemudi yang memenuhi syarat telah mendaftarkan diri sebagai kandidat. Lima kandidat dengan dukungan terbanyak akan maju ke tahap kampanye, debat, dan pemilihan langsung melalui aplikasi Gojek.

Direktur Operasional Gojek, Bambang AW, menegaskan bahwa PPMG adalah wujud komitmen perusahaan untuk memastikan suara mitra menjadi bagian nyata dalam pengambilan keputusan.

“Inisiatif ini lahir dari keyakinan bahwa masukan mitra harus mendapat tempat yang layak dalam setiap upaya perbaikan layanan. Kami ingin memastikan bahwa hubungan antara Gojek dan mitra tumbuh dalam semangat saling memahami dan mendukung,” ujarnya.

Bambang juga menyambut baik dukungan akademik SOREC yang dianggap memperkuat landasan PPMG sebagai wadah representatif yang akurat dan selaras dengan kebutuhan mitra. Ia berharap paguyuban ini mampu menjadi ruang kolaborasi baru yang memperkuat ekosistem Gojek ke depan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI