-
IPO Superbank (SUPA) diwarnai keluhan ritel; penjatahan ketat, pesan 10 lot dapat 2-3 lot bahkan 'zonk'.
-
Permintaan membludak, ada investor viral yang nekat nge-pinjol di aplikasi Superbank demi sahamnya.
-
Ketatnya allotment buktikan besarnya kepercayaan pasar pada prospek digital bank Superbank.
Suara.com - Rencana Initial Public Offering (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) pada Rabu (17/12/2025) besok, yang digadang-gadang sebagai salah satu IPO perbankan paling diantisipasi tahun ini, justru diwarnai drama keluhan massal.
Para pemburu saham SUPA di berbagai forum investasi terutama Stockbit harus gigit jari karena sistem penjatahan baru yang diterapkan otoritas.
Antusiasme yang sangat tinggi membuat permintaan saham SUPA melambung, namun sistem penjatahan yang ketat membuat alokasi yang diterima investor ritel jauh di bawah harapan.
Kekecewaan membanjiri lini masa Stockbit setelah hasil penjatahan diumumkan. Banyak investor ritel yang memesan hingga belasan lot, namun hanya mendapat jatah secuil. Salah satu kisah yang paling menarik perhatian datang dari seorang investor yang membagikan pengalamannya di berbagai sekuritas:
"Serba-serbi pesan saham IPO $SUPA yang sy pesan di berbagai sekuritas: Asing: Phillip Sekuritas: Pesan 10 lot dpt 3 lot. CGS Sekuritas: Pesan 10 dpt 2 lot. Domestik: Ajaib: Pesan 10 lot dapat 2 lot. Stockbit: Pesan 10 lot dapat '0' lot (zonk). Nggak tahu gimana cara kasih jatah..." tulis pengguna Stockbit.
Secara keseluruhan, rata-rata penjatahan yang didapatkan investor adalah kurang dari 30% dari total pesanan mereka, bahkan ada yang sama sekali tidak mendapat jatah (zonk) meski telah antre di sekuritas favoritnya.
Fenomena langka ini menunjukkan betapa besarnya daya tarik Superbank yang didukung oleh ekosistem digital raksasa. Saking tingginya minat, salah satu komentar viral di forum Stockbit menunjukkan tingkat nekat para pemburu IPO.
"DISINI ADA YANG KAYA GUE NGGA? PINJOL DI APK SUPERBANK, BUAT BELI SAHAM $SUPA " tulis pengguna Stockbit.
Komentar tersebut, meskipun bernada candaan, menggarisbawahi ironi unik untuk meminjam dana dari layanan Superbank sendiri demi memburu saham IPO bank tersebut, hanya untuk dihadapkan pada penjatahan yang sangat terbatas.
Baca Juga: Saham BBCA Anjlok Aksi Jual Rp150 Miliar
Diketahui penawaran IPO bank digital ini tercatat oversubscribed hingga 318,69 kali. Sebagai salah satu penjamin emisi efek IPO SUPA, CEO Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya mengatakan, jumlah permintaan investor di IPO SUPA mencapai lebih dari 1 juta order. Bernardus menilai, tingginya permintaan pada IPO Superbank sebagai sinyal positif bagi pasar modal Indonesia.
"IPO SUPA mencetak rekor dengan tingkat oversubscription mencapai 318 kali dan permintaan investor lebih dari 1 juta order. Ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap fundamental dan prospek Superbank," ujar Bernadus, Selasa (16/12/2025).
Lebih jauh, Bernadus mengatakan, SUPA menjadi salah satu IPO terbesar di sektor perbankan digital di Indonesia. Diketahui, IPO ini didukung enam perusahaan sekuritas lainnya.