Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 21 Desember 2025 | 06:48 WIB
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
Helmud Hentong [Antara]

Ketegasan Helmud tidak hanya berhenti pada retorika di media. Ia mengambil langkah administratif yang dianggap sangat luar biasa bagi seorang pejabat daerah.

Pada 28 April 2021, Helmud mengirimkan surat pribadi secara langsung kepada Kementerian ESDM yang secara eksplisit menuntut pembatalan izin tambang PT TMS. Ia menilai negara harus hadir sebagai pelindung, bukan justru memfasilitasi eksploitasi yang merusak.

Dalam surat penolakan tersebut, Helmud memaparkan empat poin krusial yang menjadi landasan keberatannya:

"Wilayah Sangihe memiliki kerentanan ekologis tinggi,"

"Aktivitas tambang berpotensi merusak lingkungan secara permanen,"

"Risiko bencana ekologis akan langsung berdampak pada kehidupan masyarakat lokal,"

"Negara seharusnya melindungi pulau kecil, bukan menjadikannya objek eksploitasi."

Sikap konfrontatif ini tergolong nekat di tengah kultur birokrasi yang cenderung pragmatis terhadap investasi besar. Di saat banyak pihak melihat tambang emas sebagai sumber pendapatan daerah, Helmud justru melihatnya sebagai potensi bencana jangka panjang.

Ia menempatkan dirinya sebagai tameng bagi masyarakat adat dan kelestarian alam Sangihe, meskipun menyadari risiko politik yang sangat besar mengintai di belakangnya.

Baca Juga: BMKG: Gempa M 7,0 Di Sangihe Sulut Tak Berpotensi Tsunami

Di tengah perjuangannya yang sedang berada di puncak, publik dikejutkan dengan kabar meninggalnya Helmud Hontong secara mendadak.

Sang pejuang lingkungan tersebut mengembuskan napas terakhir dalam penerbangan pulang dari Bali menuju Manado, saat pesawat yang ditumpanginya tengah transit di Makassar.

Peristiwa memilukan itu terjadi di atas pesawat Lion Air JT-740 pada Rabu, 9 Juni 2021.

Kematian Helmud yang terjadi secara tiba-tiba di udara, tanpa adanya riwayat penyakit kronis yang diketahui publik, segera memicu gelombang spekulasi.

Hal ini semakin diperkuat karena waktu kepergiannya sangat berdekatan dengan momentum perlawanan kerasnya terhadap proyek tambang emas.

Banyak pihak, mulai dari aktivis lingkungan hingga masyarakat luas, mempertanyakan penyebab pasti wafatnya sang pemimpin daerah yang vokal tersebut.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI