Meski demikian, bukan Kolev namanya jika tidak bisa mencari solusi. Eks pelatih Timnas Indonesia itu sukses memunculkan sumber gol Persija yang lain.
Ya, ada gelandang serang Bruno Matos yang berhasil tampil subur di sepanjang gelaran Piala Presiden 2019. Meski gagal membuat Persija mempertahankan gelar, pemain berpaspor Brasil tersebut mendapat gelar invidivu yang prestisius.

Dengan raihan lima gol, Matos merupakan top skor Piala Presiden 2019, bersandingan dengan penyerang Persebaya Manu Jalilov.
Tangan dingin Kolev pun menghadirkan prestasi lainnya. Persija jadi tim paling fair play di Piala Presiden kali ini. Hanya lima kartu kuning diterima Persija sepanjang gelaran Piala Presiden 2019.
"Iya. Memang banyak perubahan. Siapapun pelatihnya, pergantian pelatih tentunya akan banyak sisi kelebihan-kelebihannya yang diterapkan pelatih baru ini," kata CEO Persija, Ferry Paulus.

"Kolev memang menerapkan pola disiplin yang baik, kemudian interaksi dan kondisi tim bersama Kolev itu sangat kondusif. Mulai dari pemain, ofisial, pelatih, bahkan interaksi keluarnya pun Kolev memberikan suatu pelajaran yang baik kepada para pemain," ia menambahkan.
Tidak lengkap rasanya, berbicara soal Persija namun tidak mengkaitkannya dengan kelompok suporter setia mereka, Jakmania. Kelompok suporter yang identik dengan warna oranye itu dinobatkan sebagai Suporter Terbaik di Piala Presiden 2019.
Jakmania terus memberikan dukungan yang luar biasa kepada Persija selama gelaran Piala Presiden 2019. Bahkan, saat Persija melakoni laga babak fase grup di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jakmania tetap hadir memenuhi tribun penonton.
Bahkan, saat Persija menelan kekalahan dari Kalteng Putra di Stadion Patriot, Jakmania menerimanya dengan lapang dada. Dukungan tetap diberikan meski adanya rasa kecewa dari mereka.
Baca Juga: Persija Tim Paling Fair Play Piala Presiden 2019, Ini Komentar sang CEO
Seperti diketahui, Persija kalah menyakitkan lewat adu penalti pada laga tersebut, setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal. Belum lagi gol kontroversial bintang Kalteng Putra, Patrich Wanggai pada menit 56, yang dianggap menggunakan tangan.
Meski demikian, Jakmania tetap menerima kekalahan tim kesayangannya tersebut. Sebagai suporter sejati, Jakmania tetap memberi dukungan penuh, baik di saat timnya sedang berprestasi atau pun sedang terpuruk.
"Kalau dilihat dari proses, suatu proses Jakmania adalah dua tahun terakhir ini, mereka improvement yang sangat luar biasa. Ketum (Jakmania) Ferry Indrasjarief yang menularkan keberhasilan Persija mendapatkan The Best Supporter (di Piala Presiden 2019)," ujar Ferry Paulus.
"Ini juga harus dipertahankan dan dijaga baik-baik. Terutama pada saat laga-laga kandang berikutnya," Ferry menambahkan.
Ketua Steering Committee Piala Presiden 2019, Maruarar Sirait pun memberikan apresiasi kepada suporter yang tampil luar biasa sepanjang turnamen. Ia berharap suporter Indonesia semakin baik ke depannya.
"Ini merupakan tanda bahwa tiap tahun perkembangan turnamen ini terus ada. Ini menunjukkan kembali bergairahnya persepakbolaan nasional . Terpenting suporter mulai mau lebih baik lagi dalam mendukung timnya (tanpa adanya aksi rasis dan lain sebagainya)," tutur Maruarar.