Suara.com - Neymar terancam sanksi berat usai insiden pemukulan terhadap bek Marseille, Alvaro Gonzalez. Bintang Paris Saint-Germain itu dihadapkan pada larangan bermain sebanyak tujuh laga di Ligue 1.
Seperti diketahui, Neymar terlibat adu jotos saat PSG dikalahkan Marseille 0-1 pada Senin (14/9/2020) dini hari WIB. Alhasil, ia mendapat kartu merah bersama empat pemain lainnya usai terlibat dalam perkelahian hebat.
Neymar kemudian berdalih bahwa ia mendapat pelecehan rasial dari Alvaro Gonzalez. Pemain 28 tahun itu mengaku dikatai monyet oleh bek Marseille tersebut.
Menurut laporan RMC Sport, Neymar terlihat dengan sengaja memukul kepala Alvaro Gonzalez. Badan sepak bola Prancis (LFP) akan meninjau insiden tersebut, dan jika bersalah Neymar terancam sanksi berat berupa larangan bermain sebanyak tujuh laga.
Sementara itu, PSG selaku klub Neymar langsung pasang badan. Les Parisiens secara terbuka mendukung Neymar setelah diduga menjadi sasaran rasisme.
"Paris Saint-Germain sangat mendukung Neymar Jr yang dilaporkan menjadi sasaran pelecehan rasial oleh pemain lawan," tulis PSG dalam pernyataan resmi mereka pada Senin.
"Klub menyatakan kembali bahwa tidak ada tempat untuk rasisme dalam masyarakat, dalam sepak bola atau dalam hidup kita dan meminta semua orang untuk berbicara menentang semua bentuk rasisme di seluruh dunia," imbuhnya.
Usai insiden tersebut, Neymar dan Alvaro Gonzalez terlibat perang argumen di Twitter. Neymar mengatakan kalau dirinya mengalami pelecehan rasial karena disebut 'monyet'.
''Sangat mudah bagi VAR untuk menangkap 'agresi' saya. Sekarang saya ingin melihat mereka menangkap rasis yang memanggil saya 'Bajingan monyet'. Itulah yang ingin saya lihat!,'' cuit Neymar.
Baca Juga: Usai Ejek Neymar Monyet, Pemain Marseille Dapat Pesan Ancaman Pembunuhan
''Jadi di mana itu? Saya menggiring bola dan saya dihukum. Saya memukul dan saya diusir, bagaimana dengan mereka? Di mana itu?,'' imbuhnya.