Tampil Apik di Liga Champions, Manchester United Capai Keseimbangan?

Syaiful Rachman Suara.Com
Jum'at, 30 Oktober 2020 | 19:51 WIB
Tampil Apik di Liga Champions, Manchester United Capai Keseimbangan?
Gelandang serang Manchester United, Juan Mata (kiri) merayakan gol bersama rekan-rekannya, dalam laga Piala Liga Inggris 2020/2021 kontra Brighton di AMEX Stadium, Sussex, Kamis (1/10/2020) dini hari WIB. [ANDY RAIN / POOL / AFP]

Greenwood diturunkan lagi sebagai starter, demikian pula Paul Pogba, sedangkan Donny van de Beek membuat debut sebagai starter di luar pertandingan Piala Liga. Pertahanan tetap menjadi otoritas Aaron Wan-Bissaka, Maguire, Lindelof dan Shaw.

Lagi-lagi pertahanan Setan Merah sulit ditembus tim Jerman yang tengah memuncaki klasemen Bundesliga itu.

Dan itu memberi kepercayaan besar kepada para gelandang dan striker untuk fokus gentayangan di separuh lapangan berikutnya.

Gelandang Manchester United Bruno Fernandes (kiri) merayakan golnya ke gawang Brighton and Hove Albion dengan Paul Pogba saat laga lanjutan Liga Inggris di American Express Community Stadium. Alastair Grant / POOL / AFP
Gelandang Manchester United Bruno Fernandes (kiri) merayakan golnya ke gawang Brighton and Hove Albion dengan Paul Pogba saat laga lanjutan Liga Inggris di American Express Community Stadium. Alastair Grant / POOL / AFP

Sama berkualitasnya

Tetap bertumpu pada serangan balik, Solskjaer yang telah menggunakan empat sistem berbeda dalam empat laga berturut-turut, menempatkan pemain-pemainnya dalam posisi yang sabar menunggu lawannya yang agresif itu untuk membuat kesalahan, persis kala menghadapi PSG.

Kali ini di Old Trafford, United sudah tahu betul bagaimana mengeksploitasi kedahsyatan barisan serangnya.

Pogba dengan cerdas mengumpan Greenwood yang bergerak cepat untuk menciptakan gol pembuka. Setelah gol ini United kembali memancing Leipzig membuat kesalahan dan dibuat terlena oleh keasyikan meneror pertahanan Setan Merah.

Namun begitu Solskjaer memasukkan McTominay, Rashford dan Fernandes. Kelengahan Leipzig karena fokus menyerang menjadi malapetaka. Empat gol tambahan pun tercipta yang tiga di antaranya disarangkan Rashford, semuanya dari permainan terbuka.

Kemenangan besar 5-0 atas Leipzig itu bisa menyimpulkan Solskjaer telah sukses menarik pelajaran dari kekalahan mengerikan 1-6 dari Tottenham. Ternyata kekalahan itu bukanlah akhir, melainkan awal dari langkah baru.

Baca Juga: Solskjaer Isyaratkan Karier Phil Jones di Manchester United Belum Habis

Solskjaer juga yakin dia telah memiliki skuad yang merata kualitasnya. Dia bisa mengubah-ubah sistem sekaligus bongkar pasang pemain sampai lama kelamaan memiliki kualitas hampir sama.

Keputusannya memasang McTominay, Rashford dan Fernandes sebagai cadangan yang ditempuh sebagai persiapan menghadapi Arsenal Minggu pekan ini, berbuah sukses.

Sejak menang melawan Newcastle, United bisa dibilang berhasil dalam metode gonta ganti sistem dan bongkar pasang pemain yang ternyata memberi kesempatan besar kepada Solksjaer untuk terus memberikan waktu bermain yang cukup kepada seluruh anggota skuad serta menilai kelebihan dan kekurangan pemain-pemainnya.

Agaknya inilah misi utama Solksjaer terus gonta ganti formasi tim, terlebih pada musim ini ketika jadwal pertandingan menjadi padat dan melelahkan bagi pemain akibat kacaunya jadwal event-event sebelumnya gara-gara pandemi sehingga tak bisa terus menurunkan pemain yang itu-itu saja.

Dengan rotasi pemain seperti ini semua pemain pun menjadi siap diturunkan, mengurangi kesenjangan kualitas antar pemain inti dan cadangan, serta menghindarkan ketergantungan kepada pemain bintang manakala cedera.

Ini persis terjadi pada Liverpool dan Manchester City sekarang atau saat masa keemasan Setan Merah ketika di bawah asuhan Sir Alex Ferguson.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI