Saat gol tangan Tuhan tercipta dan menjadi arsitek kemenangan di final, sebagian penduduk di Argentina kemudian menasbihkan Maradona sebagai Tuhan.
Napak tilas Juru Selamat
![(FILES) Dalam foto file ini diambil pada tanggal 22 Juni 1986 Penyerang Argentina Diego Armando Maradona (ke-3 dari kiri) berlari melewati bek Inggris Terry Butcher (kiri) dalam perjalanannya untuk menggiring kiper Peter Shilton (kanan) dan mencetak gol keduanya, atau golnya. abad ini, selama pertandingan sepak bola perempat final Piala Dunia antara Argentina dan Inggris pada tahun 1986 di Mexico City. Legenda sepak bola Argentina Diego Maradona meninggal pada 25 November 2020. [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/26/72039-maradona.jpg)
Diego Armando Maradona lahir pada 30 Oktober 1960. Ia lahir di kota Lanus, namun banyak menghabiskan masa kecil di Villa Fiorito, sebuah daerah di selatan Buenos Aires.
Maradona kecil memang sudah mencintai sepakbola. Ia tak pernah melewatkan untuk bermain bola bersama anak-anak di sekitar lingkungannya, hingga akhirnya ia bergabung bersama Argentinos Juniors saat usianya menginjak 15 tahun.
Klub ini pun menjadi klub profesional pertamanya setelah ia menandatangani kontrak dengan Argentinos pada 1976. Bersama Argentinos ia tampil memukau sebelum pindah ke Boca Juniors pada 1981.
Tak lama Barcelona mengendus kebintangan Maradona seusai Piala Dunia 1982. Namun nasib baik tak selalu melingkupi Maradona bahkan ia dijauhi keberkahan dari Tuhan. Hanya bertahan sesaat di Barcelona dengan segala kontroversinya, Maradona lantas hijrah ke Napoli--meski banyak yang mengatakan kepindahannya atas campur tangan mafia--.
Di Napoli namanya semakin menjadi-jadi bahkan bukan hanya Tuhan bagi masyarakat Argentina, termasuk masyarakat Naples.
Sang Messiah membawa Napoli menjelma sebagai tim yang mulai mensejajarkan diri dengan klub-klub elit Italia dan tentunya kaya-raya semacam Juventus, AC Milan, dan Inter Milan.
Dalam dinding-dinding pertokoan di Napoli tersemat doa-doa bagi Sang Messiah kala tim bertanding. Bahkan hingga sekarang masih banyak toko-toko yang menjual segala yang berhubungan dengan Maradona.
Baca Juga: Ketahui Faktor Henti Jantung Mendadak Seperti yang Dialami Diego Maradona
Sepanjang kariernya bersama Napoli, Maradona menambah lima titel ke lemari gelar klub: Scudetto Serie A 1986-1987 dan 1989-1990, Coppa Italia 1986-1987, UEFA Cup (kini Europa League) 1988-1989 serta Supercoppa Italiana 1990.
Dengan raihan tersebut maka tak heran penduduk Naples kemudian melabeli diri bahwa Napoli adalah Maradona dan Maradona adalah Napoli.
Tangan Tuhan telah mati
![Penggemar menangis di luar kamar mayat tempat jasad mendiang bintang sepak bola Argentina Diego Maradona di San Fernando, provinsi Buenos Aires, Argentina, Rabu (25/11). [RONALDO SCHEMIDT / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/26/81438-maradona.jpg)
Sejak berusia 22 tahun atau tepatnya kala berseragam Barcelona, Maradona memang sudah berkenalan dengan narkoba.
Kecanduannya atas barang haram tersebut semakin menjadi-jadi kala bergabung dengan Napoli. Ia dikabarkan dekat dengan organisasi mafia yang berpusat di Napoli, Camorra.
Kebiasaan buruk itu membuat Maradona pernah diciduk di Bandara Fiumicono pada 1990 atas kasus penyelundupan kokain senilai 840 ribu dolar AS yang juga diduga berkaitan dengan bisnis narkoba Camorra. Dalam persidangannya di Roma, Maradona lantas divonis penjara 14 bulan ditambah denda 3.200 dolar AS.