Suara.com - Kegagalan Amiruddin Bagus Kahfi memperkuat FC Utrecht memaksa PSSI turun tangan. Meski pada dasarnya PSSI tak bisa masuk terlalu jauh karena masalah internal klub.
Seperti diketahui, FC Utrecht memberikan tawaran kepada Bagus untuk bergabung. Klub asal Belanda itupun memberikan waktu kepada Barito Putera untuk membuat surat keluar Bagus.
Namun, hingga waktu yang sudah ditentukan Barito Putera tidak mengeluarkan surat yang dimaksud. Alhasil, FC Utrecht pun menarik niatnya untuk meminang saudara kembar Bagas Kaffa itu.
Rencana proses perpindahan tersebut dibantu oleh Mola TV. Seperti diketahui, Mola TV bekerja sama dengan PSSI membuat program Garuda Select untuk memberikan pelatihan terbaik bagi talenta-talenta muda Indonesia di Inggris selama enam bulan.

Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, menyebut masalah Bagus Kahfi hanya miskomunikasi. Pasalnya, Bagus disalurkan ke FC Utrecht sebelum dikembalikan ke Barito Putera usai mengikuti program Garuda Select.
Bagus bisa dibilang lebih lama menghabiskan waktu bersama Garuda Select ketimbang klub yang sudah mengontraknya, Barito Putera. Saat cedera panjang pun, pesepakbola berusia 18 tahun itu ditangani oleh pihak Garuda Select.
"Kalau ada pihak lain yang ingin menyalurkan pemain ke klub luar negeri, itu urusan klub dengan klub tersebut. PSSI tidak bisa ikut di situ," kata Indra Sjafri dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Sabtu (28/11/2020).
"Terkait Bagus Kahfi karena miskomunikasi dari awal, karena dia disalurkan ke klub lain sebelum dikembalikan ke klub," tambahnya.
Oleh sebab itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memerintahkan agar dilakukan mediasi.
Baca Juga: Bagus Kahfi Batal Berkarir di Eropa, Warganet Berikan Semangat Masuk Timnas
Bagus Kahfi pun harus kembali ke klub awalnya lebih dahulu yakni Barito Putera. Mengingat sang pemain masih terikat kontrak hingga akhir 2021.