Vietnam menyadari terlambat memvaksinasi warganya. Nasionalisme yang tinggi yang tak mau membeli vaksin buatan asing, khususnya China, membuat Vietnam menunggu keluarnya vaksin produk dalam negeri. Tapi varian baru datang lebih cepat dari pada datangnya vaksin produk negeri sendiri.
Negara yang dalam soal wabah selalu punya prinsip “sedia payung sebelum hujan” itu seketika menutup lagi dirinya, sampai-sampai mengusulkan kepada negara-negara ASEAN agar SEA Games ditunda karena khawatir lalu lintas sosial antarnegara menciptakan gelombang infeksi yang lebih dahsyat.
Sementara Malaysia yang juga menyadari tingkat vaksinasinya masih rendah, hanya sedikit di atas Indonesia pada 18,70 dosis per 100 orang, tak mau terpapar varian baru dan tak mau disapu gelombang ketiga seperti India ketika menjadi negara tertinggi kenaikan kasusnya. Mereka pun memberlakukan lockdown.
Malaysia belajar dari kasus India yang sempat euforia ketika penetrasi vaksin baru 10 persen padahal proporsi itu tak cukup kuat melawan gelombang ketiga COVID-19 yang datang tak terdeteksi.
Malaysia menyadari sampai herd immunity atau kekebalan kelompok tercipta, lockdown masih pilihan yang paling masuk akal.
WHO tak dapat memperkirakan berapa persen populasi yang harus divaksin COVID-19 agar tercipta herd immunity ini, karena tergantung kepada jenis penyakitnya. Namun Johns Hopskins University menaksir angka 70 persen dari total populasi, meskipun kisarannya 50-90 persen.
Dan jika angka itu yang menjadi patokan, maka rata-rata sepuluh negara yang menjadi tuan rumah Euro 2020 sudah memvaksin 50 persen penduduknya. Bahkan Inggris, Hungaria dan Jerman sudah memberikan 70 sampai 109 dosis vaksin untuk setiap 100 orang penduduknya.
Oleh karena itu, jika Anda menyaksikan Puskas Arena atau Euro 2020 dipenuhi orang-orang yang mungkin mengabaikan protokol kesehatan, dan langsung menyimpulkan sudah Eropa tak mempedulikan COVID-19, Anda salah besar.
Justru mereka melakukan itu setelah satu setengah tahun mempedulikan pandemi dan mereka semakin yakin tengah mendekati keadaan yang menciptakan herd immunity karena mereka ekstensif memvaksinasi penduduknya.
Baca Juga: Rahasia Diet Cristiano Ronaldo Agar Selalu Bugar, Cola-cola Tak Masuk Menu
Justru dari Euro 2020 itu tersingkap bahwa vaksin telah menunjukkan, 'endgame' atau ‘babak akhir’ pandemi sudah di depan mata. (Antara)