Suara.com - Berikut ini profil dari Brunei Darussalam. Brunei Darussalam belum lama ini mencetak sejarah usai memastikan lolos ke fase grup Piala AFF 2022 pasca mengalahkan Timor Leste di babak Playoff. Dalam babak Playoff yang berlangsung dengan format dua leg tersebut, Brunei Darussalam mampu menang agregat 6-3 atas Timor Leste.
Di leg pertama pada Sabtu (5/11) lalu, Brunei Darussalam mampu meraih kemenangan besar atas Timor Leste dengan skor 6-2. Lalu di leg kedua yang berlangsung Selasa (8/11) kemarin, timnas berjuluk Tebuan ini hanya kalah tipis 0-1 dari Timor Leste.
Alhasil, Brunei Darussalam pun berhak merebut satu tiket tersisa di babak grup Piala AFF 2022 yang akan digelar pada Desember mendatang.
Keberhasilan ini menjadi catatan tersendiri bagi Brunei Darussalam. Maklum saja, keberhasilan ini membuat Tebuan berhak tampil di Piala AFF untuk pertama kalinya sejak 1996 silam.
Di Piala AFF 2022 sendiri, Brunei Darussalam akan tergabung di grup A bersama Timnas Indonesia, Thailand, Filipina, dan Kamboja.
Kiprah Brunei
Timnas Brunei Darussalam sendiri sejatinya sudah berdiri sejak 1956 silam, seiring dengan lahirnya Brunei State Football Amateur Association yang merupakan asosiasi sepak bola negara kecil ini.
Sejak saat berdirinya asosiasi sepak bola Brunei, timnas berjuluk Tebuan ini pun mulai berkiprah di kancah sepak bola.
Adapun pertandingan resmi pertama Brunei di kancah internasipmal baru datang pada 1971, yakni kala bertanding melawan Malaysia dengan menelan kekalahan 0-8.
Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia di Piala AFF 2022, Kamboja Lawan Pertama
Untuk kompetisi internasional pertama yang diikuti Brunei sendiri adalah Piala AFF atau Piala Tiger edisi pertama pada tahun 1996 silam.
Saat itu, Brunei berhak tampil dengan status sebagai anggota AFF bersama dengan enam negara lainnya, seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Di Piala AFF 1996 ini, Brunei tak mampu berbuat banyak dengan hanya menempati peringkat keempat grup B dengan catatan satu kemenangan dan tiga kekalahan.
Sejak saat itu, Brunei pun tak lagi tampil di Piala AFF, entah itu karena tak lolos ke babak grup, mundur dari penyelenggaraan, dan karena mendapat hukuman.
Sepak bola Brunei sendiri pernah mendapat hukuman pada 2009 dari FIFA, akibat adanya intervensi pemerintah terhadap asosiasi sepak bolanya, BAFA.
Karena hukuman ini Brunei dan klub-klub di dalamnya dilarang bertanding dan berkompetisi selama hampir dua tahun, atau hingga 31 Mei 2011.