Suara.com - Tidak jelasnya regulasi terkait jual-beli klub di Indonesia sering kali membuat satu klub bergonta-ganti nama saat berlaga di kompetisi resmi.
Nama menjadi suatu ciri khas tersendiri bagi klub sepak bola, lahirnya sejarah lewat catatan manis torehan prestasi di setiap masa.
Apa jadinya jika nama suatu klub sepak bola justru kerap digonta-ganti sesuai selera pihak penguasa? begitulah yang terjadi di Indonesia.
Setidaknya ada 7 klub yang sering gonta-ganti nama, alih-alih merintis dari kasta terbawah kompetisi, nama baru membawa keajaiban tersendiri.
Dari klub yang seharusnya mengisi kasta terbawah, menjadi kontestan yang bermain di kasta tertinggi sepak bola Tanah Air.
Lantas klub mana saja yang dimaksud? Berikut di antaranya, 7 klub Liga Indonesia yang doyan gonta-ganti nama klub.
Nama Persikubar Kutai Barat nyaris tak terdengar di kancah tertinggi sepak bola Indonesia, meski begitu nama ini adalah cikal bakal lahirnya Bhayangkara FC.
Sempat berubah menjadi Persebaya Surabaya pada 2010, setahun kemudian PT Mitra Inti Berlain (MMIB) sebagai pengelola tidak berhak atas hak paten dan logo Persebaya.
Baca Juga: Jadi Lawan Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Mengaku Baru Tahu Ada Negara Namanya Burundi di Afrika
Hingga identitas pun harus diganti, sempat menjadi Bonek FC dan Surabaya United hingga melebus dengan PS Polri pada 2016 dan lahirnya Bhayangkara FC.
Tak sampai di situ, mulai musim 2021 Bhayangkara FC kembali berganti nama menjadi Bhayangkara Solo FC dan bermarkas di Stadion Manahan.
Sejarah Pelita Jaya hanya tinggal sebuah nama dan nama itu pun tergantikan, sejak 2002 sudah bergonta-ganti nama sebanyak enam kali.
Pada 2015, era Pelita Jaya berakhir dengan nama terakhir mereka Pelita Bandung Raya (PBR) dan dijual ke Pemerintah Kota Bekasi, setahun kemudian diakuisisi oleh Madura United.
Pelita Krakatau Steel (2002-2006), Pelita Jaya Purwakarta (2006-2007), Pelita Jaya Jawa Barat (2008-2009), Pelita Jaya Karawang (2010-2012), Pelita Bandung Raya (2012-2015), Persipasi Bandung Raya (2015), Madura United (2016-sekarang).