Kibarkan Merah Putih, Pendukung Timnas Pusat Bikin Suporter Makin Stockholm Syndrome?

Galih Prasetyo Suara.Com
Senin, 24 Juni 2024 | 19:16 WIB
Kibarkan Merah Putih, Pendukung Timnas Pusat Bikin Suporter Makin Stockholm Syndrome?
Pendukung Timnas Pusat Bikin Suporter Makin Stockholm Syndrome: Kibarkan Bendera Merah Putih [Instagram]

Menariknya gejala psikologis ini juga menjangkit di dunia olahraga, khususnya sepak bola. Dalam versi sepak bola, sosok 'penculik' ialah orang-orang yang melindungi kebobrokkan klub atau negara idola penggemar.

Ambil contoh klub Manchester United. Salah satu akun X @Mike_RMCF sempat membuat thread soal Stockholm syndrome fans Manchester United.

"Dalam versi sepak bola, para penculik adalah orang-orang (direksi) Manchester United, yang memberi tahu penggemar dan cara berbohong dan mengambil kesempatan untuk mendapat keuntungan mereka sendiri," tulis akun tersebut.

Di satu sisi menurut akun itu, sosok-sosok yang memberitahukan kebenaran soal bobroknya Manchester United justru mendapat celaan dari penggemar.

"Orang-orang yang mencoba membantu dengan mengatakan kebenaran seperti Cristiano Ronaldo atau Paul Pogba justru dijelek-jelekan oleh penggemar Manchester United. Ini cara yang sama seperti seseorang yang menderita Stockholm syndrome, menjelek-jelekan orang-orang yang mencoba untuk membantu agar terhindar dari penculikan," tambah akun itu.

Kajian yang sama juga pernah dialamat kepada suporter Arsenal di musim terakhir Arsene Wenger. Dilansir dari arsenalinsider.com, pendukung Arsenal di era itu merasa semua baik-baik saja padahal kondisi internal tim sedang buruk.

"Ini adalah Stockholm syndrome, satu-satunya perbedaan ialah sebagaian besar korban masih tersandera dan sebagian lagi memilih untuk meninggalkan klub. Tapi mayoritas tidak mau keluar," tulis artikel berjudul 'Are Arsenal suffering from Stockholm Syndrome?'

Lantas apakah bisa disebut suporter Indonesia mengalami Stockholm syndrome? Tentu saja kajiannya harus mendalam. Jika dikaitkan dengan rekam sejarah masa lalu kedua negara, tidak bisa disebut bahwa suporter di Indonesia mengalami Stockholm syndrome.

Meski bisa dibilang reaksi yang ditujukan suporter di Indonesia atas penampilan Belanda di Euro 2024 bisa dibilang terlalu berlebihan.

Baca Juga: Ojol Ngamuk Tendang Motor dan Ancam Bunuh Konsumen di Depok, Anak Terluka Pecahan Kaca

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI