Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick dinilai masih belum menunjukkan potensi maksimal sebagai penyerang tengah. Keduanya bahkan tampil kurang klinis di laga kontra Filipina.
Kehadiran Ole Romeny diprediksi bakal menyelesaikan masalah opsi di lini depan. Berbeda dengan Oratmangoen dan Struick, Romeny adalah striker nomo 9 atau murni, yang punya kemampuan lebih klinis di kotak penalti.
2. Kalah Postur
Sejak kehadiran banyak pemain naturalisasi, rata-rata tinggi pemain Timnas Indonesia memang meningkat. Namun, pemain berpostur tinggi itu kebanyakan menempati pos pemain bertahan.
Di lini depan, Timnas Indonesia sejauh ini masih kesulitan untuk menemukan penyerang dengan postur tinggi serta fisik yang kuat.
Dengan tinggi badan 1,85 meter, Ole Romeny jelas menjadi tambahan yang sangat menarik untuk lini depan Timnas Indonesia.
Menyitat Transfermarkt, sejak musim 2017/2018, Ole Romeny tercatat telah mencetak 40 gol di mana empat diantaranya dia lakukan dengan sundulan.