“Saya lahir di Belanda, namun orang tua saya berasal dari Suriname dan kakek dari pihak ayah saya berasal dari Indonesia,” kata Sidoel dikutip dari Diario Cordoba.
Karena punya darah Indonesia, Sidoel digadang-gadang bisa jadi penggawa Timnas Indonesia.
Apalagi saat itu ia punya karier mentereng sebagai jebolan akademi Ajax Amsterdam.
Sidoel tercatat bermain di akademi Ajax selama lima tahun lamanya bersama dengan nama-nama beken seperti Matthijs de Ligt, Frenkie de Jong, hingga Donny van de Beek.
Pada 2018, Sidoel dilepas ke klub Inggris, Reading FC, dan bermain untuk tim U-21.
Bahkan setelah enam bulan bergabung, ia sempat dipinjamkan ke klub Belgia, KSV Roeselare.
Pulang dari masa peminjaman, Reading FC kemudian melepas Sidoel ke klub Bulgaria, Arda Kardzhali pada Agustus 2019. Kepindahan ini pun menandai penurunan kariernya.
Sejak kepindahan itu, Sidoel tak pernah bertahan lama di satu klub.
Di Arda Kardzhali saja, ia hanya bertahan semusim sebelum akhirnya dilepas ke klub kasta ketiga Spanyol, Cordoba, pada 2020.
Baca Juga: Jelang Lawan Timnas Indonesia, Roberto Mancini Mulai Bekerja Siapkan Taktik
Di Cordoba, Sidoel juga hanya bertahan satu tahun saja dan sempat dipinjamkan ke Hercules FC. Pada 2021, ia dilepas ke klub India, East Bengal FC.
Di klub India tersebut, Sidoel juga tak mampu bertahan lama dan harus dilepas pada Juli 2022 hingga dirinya berstatus tanpa klub.
Pasca menganggur setahun atau hingga 2023, Sidoel akhirnya melanjutkan kariernya kembali. Kali ini ia bergabung bersama klub kasta ketiga Denmark, Akademisk BoldKlub (BK).
Bagaimana kiprahnya di Akademisk BK? Apakah Darren Sidoel bisa menemukan sentuhannya kembali?
Jadi Andalan di Denmark
Bisa dikatakan, Akademisk BK menjadi klub yang paling lama dibela Darren Sidoel di level profesional. Saat ini, ia telah memasuki musim keduanya bersama klub Denmark tersebut.