Suara.com - Mees Hilgers, bek tengah FC Twente, semakin dekat untuk resmi menjadi bagian dari Timnas Indonesia. Proses naturalisasi yang tengah ia jalani kian matang, tak lepas dari peran penting sang ibunda, Linda Tombeng, seorang wanita asli Manado, Sulawesi Utara.
Darah Indonesia yang mengalir deras dalam diri Mees Hilgers tak hanya membuatnya memiliki nama belakang Tombeng, namun juga mendekatkannya pada budaya Tanah Air.
Sejak kecil, pemain kelahiran Amersfoort, Belanda, ini sudah akrab dengan kuliner khas Indonesia, khususnya soto ayam.
Bahkan, ia mengaku bisa memasak hidangan tersebut karena resepnya diturunkan langsung dari sang ibu.
"Aku dibesarkan dengan budaya Indonesia dan makanannya," ungkap Mees dalam sebuah wawancara bersama FC Twente.
Pengakuan ini semakin menguatkan bahwa meski lahir dan besar di Negeri Kincir Angin, Mees memiliki ikatan batin yang kuat dengan Indonesia.

Kedekatan Mees dengan budaya Indonesia juga tak lepas dari pengaruh keluarga besar ibunya di Manado.
Linda Tombeng, yang memiliki tujuh saudara, selalu mengenalkan putra tunggalnya pada tradisi dan kebiasaan masyarakat Indonesia.
Hal ini membuat Mees tumbuh menjadi sosok yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.
Baca Juga: 5 Fakta Mees Hilgers yang Perlu Diketahui Penggemar, Ternyata Punya Sahabat di RB Leipzig
Dengan bergabungnya Mees Hilgers, lini belakang Timnas Indonesia diprediksi akan semakin solid.
Pemain berusia 23 tahun ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi skuad Garuda, terutama dalam menghadapi berbagai ajang kompetisi internasional.
Bek Termahal Skuad Garuda
Kehadiran Mees Hilgers di skuad Garuda semakin menarik perhatian publik.
Pasalnya, bek berusia 23 tahun ini memiliki nilai pasar yang sangat tinggi, yakni mencapai Rp 121,67 miliar menurut Transfermarkt.
Angka ini jauh melampaui nilai pasar pemain naturalisasi lainnya, seperti Thom Haye, yang saat ini menjadi pemain termahal di Timnas Indonesia dengan nilai Rp 52 miliar.