Eks Pelatih Timnas Putri Indonesia Cium Potensi Atlet Muda di MilkLife Soccer Challenge Jakarta

Arief Apriadi Suara.Com
Senin, 11 November 2024 | 11:22 WIB
Eks Pelatih Timnas Putri Indonesia Cium Potensi Atlet Muda di MilkLife Soccer Challenge Jakarta
Mantan pelatih Timnas Putri Indonesia, Timo Scheunemann mencari bibit pesepak bola putri di MilkLife Soccer Challenge. [Dok. MilkLife Soccer Challenge]

Suara.com - Mantan pelatih Timnas Putri Indonesia, Timo Scheunemann mengapresiasi tingginya animo peserta MilkLife Soccer Challenge - Jakarta Seri 2 2024. Dia juga melihat adanya potensi pesepak bola putri berbakat dari seri ini.

Timo yang juga menjabat Pelatih Kepala MilkLife Soccer Challenge, merupakan pelatih yang telah mengantongi lisensi UEFA A di Jerman sejak tahun 2007.

Dia memberikan arahan langsung dalam program pelatihan khusus dengan menargetkan peningkatan kemampuan dasar bermain sepak bola dari para peserta yang berusia 10 dan 12 tahun.

"Saya sangat mengapresiasi dengan banyaknya jumlah peserta pada seri kedua di Jakarta, bahkan sampai tiga kali lipat dibanding seri pertama," kata Timo Scheunemann dalam keterangan tertulis.

"Saya melihat ada potensi pemain putri Jakarta melebihi ekspektasi saya. Mereka yang menurut saya diperkirakan akan matang tahun depan, ternyata sudah bisa ikut masuk line-up tahun ini untuk putaran final di Kudus nanti," tambah Coach Timo.

Tidak hanya mengikuti MilkLife Extra Training, siswi-siswi terbaik juga dipastikan membentuk satu tim dan bersiap untuk bersaing melawan kota-kota lain di ajang MilkLife Soccer Challenge All-Stars KU 12 di Supersoccer Arena Kudus pada awal tahun 2025.

Ajang tersebut melibatkan tim-tim yang berasal dari kota-kota dihelatnya MilkLife Soccer Challenge, yakni Kudus, Jakarta, Tangerang, Bandung, Solo, Surabaya, dan Semarang.

Partai final KU 12 MilkLife Soccer Challenge - Jakarta Seri 2 2024 yang mempertemukan SDN Kebagusan 03 melawan SDN Kalisari 01 yang berlangsung di Kingkong Soccer Arena, Jakarta Timur pada Minggu (10/11). [Dok. Istimewa]
Partai final KU 12 MilkLife Soccer Challenge - Jakarta Seri 2 2024 yang mempertemukan SDN Kebagusan 03 melawan SDN Kalisari 01 yang berlangsung di Kingkong Soccer Arena, Jakarta Timur pada Minggu (10/11). [Dok. Istimewa]

“Bertambahnya pemain-pemain bagus, saya pikir tim Jakarta nanti akan mampu bersaing melawan kota-kota lain yang juga memiliki tim-tim dengan komposisi pemain luar biasa. Semoga turnamen All-Stars di Kudus nanti menyajikan pertarungan talenta yang spektakuler,” ujar Timo.

Impian akan berjayanya sepak bola putri Indonesia di panggung dunia juga diutarakan oleh Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman yang turut menyaksikan jalannya partai final MilkLife Soccer Challenge Jakarta Seri 2 2024.

Baca Juga: Ekosistem Sepak Bola Putri Menggeliat di Kudus, Ribuan Peserta Serbu MilkLife Soccer Challenge

Ia berharap, melalui turnamen di level usia dini seperti yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation ini dapat menghasilkan atlet-atlet yang kelak dapat mengharumkan Indonesia.

“Bila kita melihat timnas atau kesebelasan-kesebelasan besar, semua dimulai dari rutinnya turnamen seperti yang diadakan oleh Djarum Foundation ini. Oleh karenanya terima kasih kepada Djarum Foundation dan PSSI yang telah mengatur sedemikian rupa sehingga bisa membuat para orangtua mengijinkan putri-putrinya ikut serta dalam MilkLife Soccer Challenge," kata Marciano Norman.

"Anak-anak yang berbakat sudah dilirik dan akan dibina lebih lanjut sehingga kelak saya yakin Indonesia memiliki tim sepak bola putri yang membanggakan,” tambahnya.

Presiden Director Djarum Foundation, Victor Hartono mengatakan melalui MilkLife Soccer Challenge, Indonesia diharapkan mulai melahirkan bakat-bakat sepak bola putri yang dapat dikembangkan menjadi atlet pesepakbola profesional demi mengharumkan nama bangsa di masa mendatang.

Demi mewujudkan hal ini, Djarum Foundation bersinergi dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI) agar putri-putri yang saat ini berusia 10 dan 12 tahun tetap mendapatkan wadah untuk terus meningkatkan kemampuan bermain sepak bola ketika beranjak di usia 14, 16, 18 tahun, dan dan di level dewasa.

"Butuh proses panjang untuk bisa memiliki banyak pemain hebat kelas dunia dan mendeklarasikan Indonesia memiliki peluang besar lolos ke Piala Dunia. Harapannya Indonesia sudah bisa mentas di Piala Dunia dalam 10 tahun ke depan atau semoga bisa lebih cepat. Namun, kita juga harus realistis dengan mendukung bakat-bakat yang mulai muncul sekarang hingga mencapai usia matang sebagai pesepakbola," ucap Victor.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI