Suara.com - Tiga klub Jawa Tengah dan DIY, PSS Sleman, PSIS Semarang, dan Persis Solo, terpuruk di papan bawah BRI Liga 1 2024/2025 akibat inkonsistensi performa.
Ketiganya butuh perbaikan jelang putaran kedua. Bursa transfer paruh musim akan menjadi kunci untuk memperbaiki nasib mereka.
Jika tak dimanfaatkan, posisi mereka bisa semakin terancam. Berikut ulasannya!
Konsistensi tetap jadi masalah PSIS Semarang di BRI Liga 1 musim ini. Terbaru, Mahesa Jenar kalah dua kali beruntun dari PSS Sleman (1-2) dan Malut United (1-3).
Hasil ini merusak momentum kebangkitan mereka setelah mencatat tiga kemenangan dan satu imbang sebelumnya.
![Pemain PSIS Semarang saat menguasai bola pada laga melawan Bali united Rabu (11/12/2024). [Dok PSIS]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/13/72037-psis-semarang-jatidiri.jpg)
Absennya pemain asing, Evandro Brandao dan Boubakary Diarra, pada dua laga itu menjadi salah satu faktor.
PSIS juga jadi tim dengan produktivitas gol terendah musim ini, hanya mencetak 11 gol dari 16 laga.
Baca Juga: Melihat Peluang Persib dan Persebaya untuk Jadi juara Paruh Musim BRI Liga 1 2024-2025
PSS Sleman belum menunjukkan performa terbaik hingga putaran kedua BRI Liga 1 2024/2025.
Terbaru, Elang Jawa kalah 1-3 dari Persija Jakarta, meski sebelumnya menang 2-1 atas PSIS Semarang.

Kini, PSS berada di peringkat ke-14 dengan 12 poin dari 16 laga, hanya terpaut dua poin dari zona merah.
Konsistensi menjadi kunci jika mereka ingin bertahan di liga.
Persis Solo menjadi klub paling terpuruk di antara tetangganya.